Beranjak Dewasa, Kapan Sebenarnya Masa Kecil Berakhir?

- 31 Mei 2023, 22:15 WIB
Organisasi Kesehatan Dunia WHO mendefinisikan remaja adalah usia antara 10 hingga 19 tahun
Organisasi Kesehatan Dunia WHO mendefinisikan remaja adalah usia antara 10 hingga 19 tahun /Pixabay/Ed Davad

Indonesains - Ketika memetakan batas usia layanan pediatrik di seluruh dunia, pertanyaan yang kemudian diajukan adalah kapan sebenarnya masa kecil berakhir?

Menurut Profesor Kesehatan Remaja di Murdoch Children's Research Institute dan University of Melbourne Susan Sawyer, pertanyaan tersebut berkaitan dengan penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa sistem kesehatan global tidak memenuhi kebutuhan remaja.

Ia mengatakan, saat ini Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan remaja adalah usia antara 10 hingga 19 tahun, namun ada sedikit penelitian tentang usia pasien yang ditangani oleh dokter anak dan bagaimana hal ini bervariasi di seluruh dunia.

Para peneliti mengembangkan survei online untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan ini dan memperoleh tanggapan dari 1.372 dokter anak di 115 negara.

Mereka melaporkan hasilnya dalam sebuah makalah kebijakan, 'The Age of Paediatrics' yang diterbitkan dalam The Lancet Child and Adolescent Health.

 Prof sawyer menjelaskan, ada perbedaan yang mencolok pada usia atas berdasarkan negara dan mengecewakan hanya segelintir negara memiliki usia rata-rata atas 19 tahun.

Afrika Selatan memiliki usia atas terendah pada 11,5 tahun, tampaknya pediatri belum merangkul remaja. AS memiliki usia atas tertinggi, dengan 19,5 tahun.

Terlepas dari sistem perawatan kesehatan yang serupa, usia rata-rata teratas perawatan anak di Australia adalah 17,8 tahun sedangkan Selandia Baru 15,6 tahun. Sedangkan rata-rata dunia adalah 17,4 tahun.

"Remaja menghadapi beban kesehatan masa kanak-kanak dan dewasa, termasuk kondisi fisik kronis seperti diabetes dan asma, gangguan kesehatan mental, anemia, meningkatnya tingkat obesitas, kekerasan antarpribadi, penyakit diare dan bronkial, penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol, penyakit menular seksual dan trauma di jalan."

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: The Lancet Child and Adolescent Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x