Hasil Penelitian, Ternyata Kita Bisa Mencium Dengan Lidah

- 6 Juni 2023, 19:00 WIB
Ilmuwan memberikan bukti pertama ada sensor pembau di lidah manusia.
Ilmuwan memberikan bukti pertama ada sensor pembau di lidah manusia. /Pixabay

 

Indonesains - Para ilmuwan dari Monell Center melaporkan bahwa reseptor penciuman fungsional, sensor yang mendeteksi bau di hidung, ternyata juga terdapat di dalam sel-sel perasa manusia yang ditemukan di lidah.

Temuan itu mengungkapkan bahwa ada interaksi antara indera penciuman dan rasa. Komponen utama rasa makanan, ternyata berawal dari lidah dan bukan di otak, seperti yang diperkirakan sebelumnya.

Mehmet Hakan Ozdener, MD, PhD, MPH, ahli biologi sel di Monell yang merupakan penulis utama penelitian tersebut mengatakan, temuan itu membantu menjelaskan bagaimana molekul bau memodulasi persepsi rasa. Temuan itu dapat mengarah pada pengembangan pengubah rasa berbasis bau yang dapat membantu memerangi kelebihan garam, gula, dan asupan lemak yang terkait dengan penyakit yang berhubungan dengan diet seperti obesitas dan diabetes.

Sementara banyak orang menyamakan aroma dengan rasa, rasa khas dari sebagian besar makanan dan minuman lebih banyak berasal dari bau daripada rasa. Dari rasa yang mendeteksi molekul-molekul manis, asin, asam, pahit, dan umami (gurih) di lidah, Juga menjadi sumber penilaian mengukur toksisitas dari apa yang kita masukkan ke dalam mulut kita.

Baca Juga: Ferrofluid, Cairan Magnet Pemusnah Kanker di Masa Depan

Bau memberikan informasi rinci tentang kualitas rasa makanan, misalnya, apakah itu pisang atau ceri. Otak menggabungkan input dari rasa, bau, dan indera lain untuk menciptakan sensasi rasa di mulut.

Sampai sekarang, rasa dan bau dianggap sebagai sistem indera independen yang tidak berinteraksi sampai informasi masing-masing mencapai otak. Penelitian ini menantang kepercayaan itu, ketika putra Ozdener yang berusia 12 tahun bertanya kepadanya apakah ular menjulurkan lidah mereka agar mereka bisa mencium bau.

Pada penelitian itu, Ozdener dan rekannya menggunakan metode yang dikembangkan di Monell untuk menjaga sel-sel selera manusia pada umumnya. Dan dengan menggunakan metode genetik dan biokimiawi untuk menyelidiki kultur sel rasa, para peneliti menemukan bahwa sel-sel rasa manusia mengandung banyak molekul kunci yang dikenal ada dalam reseptor penciuman.

Mereka selanjutnya menggunakan metode yang dikenal sebagai pencitraan kalsium untuk menunjukkan bahwa sel-sel rasa yang dikultur merespons molekul bau dengan cara yang mirip dengan sel-sel reseptor penciuman.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Sci-News Chemical Senses


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x