Network
Indonesains - Berlian tentu akan selalu menjadi teman terbaik bagi perempuan, tapi di dunia ilmiah dan industri berlian bukanlah material alam yang paling mendapat perhatian lagi. Berlian telah kehilangan predikatnya sebagai material alam terkeras di dunia. Berlian dikalahkan oleh material alam langka yang lebih keras hingga 58 persen dibandingkan berlian.
Material alam langka itu bernama wurtzite boron nitride dan lonsdaleite, material alam yang sangat langka yang terbentuk selama letusan gunung berapi yang menghasilkan suhu dan tekanan yang sangat tinggi.
Uji kekuatan indentasi menunjukkan bahwa wurtzite boron nitride (w-BN) lebih kuat dari berlian, dan lonsdaleit, yang juga dikenal sebagai berlian heksagonal karena komposisi karbonnya dan kemiripannya dengan berlian, 58% lebih kuat dari berlian.
Wurtzite Boron Nitride adalah material superabrasif baru yang dibuat dengan cara peledakan. Ini adalah langkah selanjutnya dalam pembuatan boron nitrida yang mencakup superabrasif yang terkenal - nitrida boron kubik, serta grafit yang serupa strukturnya - boron nitrida heksagonal.
Baca Juga: Molekul Organik Kompleks di Alam Semesta Awal Terdeteksi Berkat Teleskop James Webb
Melansir laman new scientist, pada tahun 2009 peneliti dari Shanghai Jiao Tong University, China bernama Zicheng Pan dan rekannya menyimulasikan bagaimana atom-atom wurtzite boron nitride dan lonsdaleite atau heksagonal diamond yang memiliki struktur mirip berlian apabila diberi tekanan sangat tinggi bisa menjadi lebih keras dari berlian.
Simulasi menunjukan bahwa wurtzite boron nitride lebih keras 18 persen dibandingkan berlian sedangkan lonsdaleite lebih keras 58 persen dibandingkan berlian. Jika dilakukan konfirmasi dengan eksperimen fisik, kedua material itu akan sangat mudah menggores berlian yang selama ini dikenal dapat menggores material apapun di bumi.
Baca Juga: Selamat Tinggal Flash Disk dan Hard Disk, Kelak Data Digital Disimpan ke Dalam DNA
Hanya sejumlah kecil wurtzite boron nitride dan lonsdaleite yang terdapat secara alami di alam dan juga sangat sulit disintesis atau dibuat di laboratorium. Jadi, sampai sekarang tidak ada penelitian yang benar-benar detail terhadap 2 material alam tersebut karena ketersediaanya yang sangat sangat langka.
