INDONESAINS - Di peradaban modern banyak ditemukan barang canggih baik untuk mempermudah hidup manusia, juga untuk bertahan hidup saat menghadapi kondisi ekstrim akibat bencana atau perang.Tidak banyak diketahui di peradaban dunia kuno, manusia memiliki teknologi yang tak kalah canggihnya, bahkan beberapa di-transformasi menjadi peralatan modern.
Kokohnya maha karya masa silam seperti Piramida Giza, Tembok Besar China, bahkan Candi Borobudur tidak disertai artefak How-To alias bagaimana cara membangunnya meninggalkan banyak misteri yang membuat kita berdecak kagum, bagaimana bisa nenek moyang kita yang primitif memiliki kecerdikan untuk membangun arsitektur yang sangat megah serta menciptakan berbagai peralatan canggih dengan keterbatasan saat itu.
Inilah karya-karya nenek moyang kita yang bisa membuat dunia modern melongo.
- Greek fire
- Vitrum flexile
- Antidote universal
- Mythbusters
- Concrete Romawi
- Damascus Iron
Pelontar Api Greek Fire. Kekaisaran Bizantium dari abad ke tujuh hingga dua belas memiliki senjata rahasia yang disebut Greek Fire. Senjata ini sering dipakai pada peperangan di atas laut. Caranya dengan melontarkan sebuah zat (misterius) pada kapal musuh yang ditembakkan dari sebuah tabung atau siphon, saat terkena air justru terbakar. Ini lebih dahsyat dari senjata pelontar api modern, kapal-kapal musuh dibuat tak berdaya karena terbakar.
Pelontar api ini memiliki bahan-bahan misterius. Bizantium menjaga rahasia secara rapat, dipastikan hanya segelintir orang yang tahu. Tampaknya bahan bakunya terdiri dari belerang, kapur tohor, dan minyak bumi. Bahan pembuatnya mungkin campuran dari kalsium fosfida, yang terbentuk terbentuk dengan memanaskan tohor, tulang, dan batu bara. Saat bersentuhan dengan air, kalsium fosfida melepaskan zat fosfin, yang seketika menyala.
Pada 2012, perusahaan manufaktur Corning Glass menghidupkan nya kembali. Mereka memperkenalkan kaca tahan banting bernama "Willow Glass" yang fleksibel. Tahan panas dan fleksibel untuk digulung dan terbukti sangat berguna untuk pembuatan panel surya. Kaca fleksibel ini kini banyak dipakai di teknologi ponsel seluruh dunia.
Serguei Popov, peneliti senjata Bio-preparat Soviet dikabarkan membelot ke AS tahun 1992, untuk menghidupkan kembali mithridatium modern.