Tantangan Masa Depan Dunia Medis di Tangan Artificial IntelIigence

- 1 Juni 2023, 09:35 WIB
Ilustrasi Manusia AI
Ilustrasi Manusia AI /TheDigitalArtist/Setyo Ary Cahyono

INDONESAINS - Revolusi industri yang memasuki tahap 4.0 banyak dirasakan manfaatnya bagi kemajuan peradaban umat manusia. Dunia komputer dan internet berkembang pesat berkat bantuan software-software yang sangat inovatif. Seperti halnya IoT (Internet of Things) yang mengubah cara manusia untuk hidup secara lebih efektif dan efisien. 

Mesin yang bernama komputer ini tidak lagi digunakan hanya untuk menghitung dan menyimpan sebuah data, itu telah berevolusi menjadi mesin yang bisa belajar dan "berfikir" yang kita kenal secara luas sebagai kecerdasan buatan alias Artificial IntelIigence (Al). Dasar kerja Al yaitu dengan cara menganalisa data yang kita input, menemukan pola, memprediksi serta menyimpannya sebagai bahan umpan balik. Proses belajar mesin dikenal sebagai deep learning, sebagai contoh Al tidak hanya bisa membedakan mana objek yang dikenal sebagai mobil atau bukan. Namun juga akan mengenali tipe, warna, tahun pembuatan, spesifikasi mesin bahkan sejarah mobil tersebut. Hal inilah yang menjadii kemampuan utama Al seperti mesin chat viral ChatGPT

Tanpa disadari Al akan menjadi masa depan hidup kita. Pemanfaatan Al secara luas digunakan di berbagai bidang, salah satunya di dunia kesehatan (Al for Healthcare). Apakah sebuah robot bisa menggantikan posisi dokter dalam merawat seorang pasien? (untuk saat ini tidak). Inilah kegunaan Al di dunia medis saat ini

  • Mengembangkan diagnosis medis (yang lebih akurat)
  • Mengelola data kesehatan 
  • Mengubah pengalaman pasien (termasuk efektifitas waktu dan biaya)
  • Mempercepat penemuan obat
  • Operasi (bedah) secara robotik

Baca juga: Ada Benua Bawah Tanah Berusia 4,5 Miliar Tahun di Dalam Perut Bumi

Selama ini kontak pasien dengan tenaga medis melalui prosedur yang cukup panjang. Pasien perlu mengantre cukup lama untuk mendaftar bertemu dokter dan mendapatkan obat. Dengan menggunakan teknologi Al, urusan pasien akan lebih disederhanakan. Sebagai contoh pendaftaran RS dan admisi yang dilayani oleh ChatBot WhatsApp (pesan jawab otomatis), sehingga otomatis diarahkan oleh sistem. Notifikasi nomor antrian dan estimasi waktu tunggu melalui SMS. Aplikasi E-resep (resep digital), serta masih banyak lagi.

Al juga banyak membantu petugas medis (terutama dokter) dan administrasi untuk mengerjakan tugas rutin yang biasanya dikerjakan manusia, sehingga bisa diselesaikan lebih cepat serta hemat biaya. Dalam beberapa hal Al bisa melakukan otomatisasi tugas administrasi. 

Bagaimana bisa dokter mendapatkan diagnosa lebih akurat jika dibantu Al? Hal ini dikarenakan mesin bisa menganalisa lebih cepat dan tepat. Al memanfaatkan pencitraan medis, contohnya dengan CT scan, Foto Rontgen, serta MRI. Dia menganalisa untuk menemukan kelainan, menemukan pola khusus, serta memberikan saran diagnosis terhadap pola (kelainan) yang terdeteksi. Misalnya kanker otak, penyempitan pembuluh darah, atau penyakit liver. Google juga mulai mengembangkan Al yang menganalisa (dokumen) gambar medis, serta menyampaikan saran temuannya ke dokter. Meskipun demikian, penentu diagnosis pasti tetaplah dokter.

Teknologi Al juga telah dikembangkan saat pandemi COVID-19, melalui aplikasi Peduli Lindungi yang mengumpulkan data sebaran virus, kategori daerah wabah, vaksinasi, pembatasan perjalanan serta jejaring layanan fasilitas kesehatan termasuk juga tele-konsultasi secara online dengan dokter. Aplikasi ini mengumpulkan sebagian datanya secara realtime melalui koneksi bluetooth dari user terdekat, untuk mendeteksi dini dan mencegah penyebaran virus. 

Dengan bantuan teknologi ini, dokter juga bisa memantau kondisi pasien jarak jauh, terutama pada pasien lansia, pasien sakit kronis, pasien pasca operasi dan juga ibu hamil. Melalui peralatan khusus (misal sensor, kamera, atau alat ukur tanda vital) yang terkoneksi ke tubuh mereka akan mengirimkan data vital ke ponsel dokter atau komputer RS. Inilah manfaat IoT (Internet of Things) secara nyata, ketika ada notifikasi emergency dari perangkat pasien, petugas medis segera datang tepat waktu memberikan pertolongan. Teknologi serupa juga digunakan untuk memantau kebugaran dan melacak aktifitas harian kita. Adalah smartwatch (jam tangan pintar) yang banyak memilki fitur kebugaran seperti pengukuran nadi, kadar oksigen, tingkat stress dan seberapa banyak kalori yang kita bakar. Akan memberikan saran kesehatan, seperti jam istirahat, asupan air dan kalori (makanan) juga perintah khusus untuk istirahat karena tingkat stress terdeteksi. Kita bisa melihat profil kebugaran melalui aplikasi ponsel yang terhubung dengannya.

Halaman:

Editor: Setyo Ary Cahyono

Sumber: Make Use OF Dinkes builtin.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x