Dunia Binatang: Penelitian DNA Asal Usul Babi Hutan Palestina

- 10 Oktober 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi babi Palestina. Penelitian DNA dunia binatang mengungkap asal usulnya.
Ilustrasi babi Palestina. Penelitian DNA dunia binatang mengungkap asal usulnya. /Pexels

Indonesains - Hasil penelitian DNA dunia binatang dari Tel Aviv University (TAU) dan Universitas Ibrani Yerusalem menemukan bahwa, tidak seperti babi hutan di negara-negara sekitarnya, babi hutan Palestina berasal dari Eropa. Hal itu diketahui setelah dilakukan analisis genetik dan arkeologis.

Padahal babi hutan di Palestina terlihat kurang lebih sama seperti babi hutan yang ada di tempat lain, besar dan berbulu dengan kepala besar, moncong panjang, dan mata berbintik-bintik. Sehingga para ilmuwan tidak punya alasan untuk mencurigai babi hutan Palestina berbeda dari saudara-saudari mereka yang berkeliaran di Timur Tengah, dari Mesir hingga Iran.

Para peneliti menyarankan babi hutan yang tinggal di Palestina adalah keturunan babi peliharaan yang dibawa ke Palestina sekitar 3.000 tahun yang lalu oleh orang Palestina dan perompak laut. Temuan dunia binatang itu tersebut dipublikasikan di Scientific Reports yang dapat diakses daring.

Prof. Finkelstein dari TAU mengatakan, analisis DNA membuktikan bahwa babi hutan yang hidup di Palestina saat ini adalah keturunan babi Eropa yang dibawa ke sini mulai Zaman Besi, sekitar 900 SM.

Mengingat konsentrasi tulang babi yang ditemukan di situs-situs arkeologi orang Palestina, babi-babi Eropa kemungkinan besar datang dengan perahu orang Palestina. Tulang babi telah ditemukan berlimpah di situs arkeologi Palestina di sepanjang pesawat pesisir selatan Palestina yang berasal dari awal Zaman Besi, sekitar 1150 hingga 950 SM.

Tetapi tulang babi jarang atau tidak ada di situs Zaman Besi di bagian lain negara itu, termasuk di bukit-bukit pusat, di mana Palestina Kuno diperkirakan telah muncul. Peneliti genetika membagi babi di dunia menjadi tiga kelompok utama, yaitu Eropa, Timur Jauh, dan Timur Dekat.

Yang mengejutkan para peneliti, masing-masing dari 25 babi hutan modern yang mereka analisis dari Palestina memiliki ciri genetik Eropa, sedangkan babi hutan modern dari negara-negara terdekat, seperti Mesir, Suriah, Turki, Armenia, Irak, dan Iran, memiliki genetik Timur Dekat.

Untuk mencari tahu kapan, para peneliti mengumpulkan dan menganalisis tulang babi dari situs arkeologi di seluruh Palestina, mulai dari periode Neolitik hingga abad pertengahan, 9500 SM hingga 1200 SM. Studi paling komprehensif tentang DNA purba yang dilakukan di Palestina dalam hal keduanya jumlah sampel dan rentang waktu.

Hasil penelitian dunia binatang ini menunjukkan bahwa babi dari Zaman Perunggu dan awal Zaman Besi menampilkan tanda tangan genetik Timur Dekat lokal, sementara tanda tangan genetik Eropa muncul di awal Zaman Besi, sekitar 900 SM, dan telah dominan sejak saat itu, kemudian menetap di wilayah seperti Gaza, Ashkelon, dan Ashdod.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Scientific Reports


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x