Pembuangan Pendingin Udara yang Tidak Efisien Memicu Perubahan Iklim

- 10 Oktober 2023, 10:47 WIB
Ilustrasi pendingin udara yang tidak efisien yang dapat memicu perubahan iklim lebih parah.
Ilustrasi pendingin udara yang tidak efisien yang dapat memicu perubahan iklim lebih parah. /Pexels

• Enam pasar RAC Asia Tenggara menggunakan refrigeran HFC yang memiliki GWP tinggi.

R-410A, refrigeran usang yang dijadwalkan untuk dihapuskan secara bertahap di bawah Protokol Montreal, memiliki GWP sebesar 2,088 yang berarti lebih dari 2,000 kali lipat potensi karbon dioksida. RAC yang mengandung R-410A menyumbang 35% dari penjualan Asia Tenggara pada tahun 2021 - tertinggi di Singapura (90%) dan Thailand (66%).

Mengomentari penelitian ini, Christine Egan, CEO CLASP mengatakan, "Sungguh mengejutkan, di tengah-tengah keadaan darurat iklim global di mana rekor suhu tinggi terpecahkan setiap tahunnya, produksi dan penjualan AC yang efisien dan terjangkau tidak meluas ke seluruh pasar di Asia Tenggara dan bagian dunia lainnya.

Penelitian ini menunjukkan penghematan biaya dan reduksi emisi yang dapat diperoleh dari penghentian masuknya peralatan using yang boros energi ini, sehingga tidak masuk akal jika kita tidak mengambil tindakan untuk menyediakan pendinginan yang dapat menyelamatkan nyawa bagi jutaan orang."
Tad Ferris, Penasihat Senior di IGSD memperingatkan, "Laporan ini memperingatkan praktik perdagangan yang berbahaya bagi setiap makhluk hidup dan ekosistem: pembuangan AC yang tidak terkendali dan tidak efisien dengan menggunakan refrigeran yang sudah usang menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi masyarakat Asia Tenggara yang rentan dalam menghadapi gelombang panas yang mencapai rekor selama keadaan darurat iklim.

Sangat penting untuk membalikkan trayektori ini. Laporan ini menggarisbawahi serangkaian solusi yang mencakup komitmen kolaboratif antara perusahaan multinasional dan negara-negara pengekspor dan pengimpor, untuk menghilangkan biaya siklus hidup yang tinggi dari AC yang tidak efisien dengan refrigeran yang sudah usang."

Berdasarkan hasil penelitian, laporan ini memberikan rekomendasi yang dapat ditindaklanjuti untuk mengurangi pembuangan limbah. Laporan ini menekankan urgensi penerapan standar kinerja energi yang kuat, mendorong praktik perdagangan yang menguntungkan, dan menegakkan kebijakan anti-pembuangan lingkungan. Langkah-langkah ini sangat penting untuk memastikan akses pendinginan yang berkelanjutan sekaligus mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan sistem energi.***

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah