Molekul Organik Kompleks di Alam Semesta Awal Terdeteksi Berkat Teleskop James Webb

- 6 Juni 2023, 12:07 WIB
Dalam gambar Teleskop James Webb dengan warna semu ini, galaksi latar depan ditampilkan dengan warna biru, sedangkan galaksi SPT0418-47 berwarna merah; molekul organik disorot dalam warna oranye.
Dalam gambar Teleskop James Webb dengan warna semu ini, galaksi latar depan ditampilkan dengan warna biru, sedangkan galaksi SPT0418-47 berwarna merah; molekul organik disorot dalam warna oranye. /J. Spilker / S. Doyle / NASA / ESA / CSA

“Sebelum memiliki akses ke kekuatan gabungan dari pelensaan gravitasi dan Webb, kami tidak dapat melihat atau menyelesaikan secara spasial latar belakang galaksi yang sebenarnya melalui semua debu,” kata Profesor Vieira.

Data spektroskopi dari Webb menunjukkan bahwa gas antarbintang yang tertutup di SPT0418-47 diperkaya dengan unsur-unsur berat, menunjukkan bahwa generasi bintang telah hidup dan mati.

Lebar ekuivalen yang tinggi dari fitur PAH menunjukkan bahwa pembentukan bintang, bukannya akresi lubang hitam, mendominasi emisi inframerah di seluruh galaksi.

“Apa yang dikatakan penelitian ini kepada kami sekarang, dan kami masih belajar, adalah bahwa kami dapat melihat semua wilayah di mana butiran debu yang lebih kecil ini berada – wilayah yang tidak pernah dapat kami lihat sebelum ada Webb,” kata Kedar Phadke, dari University of Illinois Urbana-Champaign.

“Data spektroskopi baru memungkinkan kita mengamati komposisi atom dan molekul galaksi, memberikan wawasan yang sangat penting tentang pembentukan galaksi, siklus hidupnya, dan bagaimana mereka berevolusi,” tuturnya.

"Kami tidak mengharapkan ini," tambah Profesor Vieira.

“Mendeteksi molekul organik kompleks ini pada jarak yang sangat jauh mengubah permainan untuk pengamatan di masa depan,” ujarnya.

“Pekerjaan ini hanyalah langkah pertama, dan kami baru saja mempelajari cara menggunakannya dan mempelajari kemampuannya,” katanya. "Kami sangat senang melihat bagaimana ini berjalan."

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan di jurnal Nature pada 5 Juni 2023 bertajuk “Spatial variations in aromatic hydrocarbon emission in a dust-rich galaxy.”***

Halaman:

Editor: Wawan Setiawan

Sumber: Phys.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x