Dunia Astronomi, Semburan Radio Cepat Terdeteksi dari Tiga Galaksi

- 22 Oktober 2023, 07:00 WIB
Temuan dunia astronomi mengungkap Semburan Radio Cepat (FRB) dari tiga galaksi yang sedang bergabung.
Temuan dunia astronomi mengungkap Semburan Radio Cepat (FRB) dari tiga galaksi yang sedang bergabung. /ESO


Indonesains - Laporan baru di dunia astronomi menunjukkan bahwa Semburan Radio Cepat (FRB) telah terdeteksi berasal dari tiga galaksi yang sedang bergabung. Ketiga galaksi tersebut berada lebih dari setengah perjalanan kembali ke Big Bang sekitar 8 miliar tahun yang lalu.

Di dunia astronomi, Semburan radio cepat (FRB) adalah gelombang emisi radio berdurasi milidetik yang berasal dari sumber ekstragalaksi. Semburan yang baru dideteksi ini berlabel 20220610A.

Semburan tersebut merupakan model mekanisme emisi Semburan Radio Cepat (FRB) yang sangat terang dan menantang. Temuan baru dunia astronomi ini telah dipublikasikan di jurnal Science.

Dijelaskan, meskipun proses astrofisika yang menyebabkan Semburan Radio Cepat (FRB) belum sepenuhnya dipahami, sinyal yang dihasilkannya dapat digunakan untuk menyimpulkan informasi tentang lingkungan kosmik yang dilaluinya saat melintasi Alam Semesta.

Termasuk sifat asal galaksi dan distribusi plasma dalam medium antargalaksi. Hal itu penting untuk pemahaman lebih lanjut di dunia astronomi.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa Semburan Radio Cepat (FRB) yang dilokalisasi untuk menampung galaksi-galaksi pada pergeseran merah yang berbeda.

Itu menunjukkan korelasi positif antara ukuran dispersi ekstragalaksi, kepadatan elektron yang dilewati sinyal radio saat melintasi medium antargalaksi, dan pergeseran merah, yaitu suatu ukuran yang dikenal sebagai Macquart.

Namun, hubungan ini hanya diukur menggunakan galaksi induk Semburan Radio Cepat (FRB) yang teridentifikasi pada pergeseran merah terdekat.

Semburan Radio Cepat (FRB) 20220610A ditemukan pada Juni 2022 oleh teleskop radio ASKAP di Australia.

“Dengan menggunakan rangkaian piringan ASKAP, kami dapat menentukan dengan tepat dari mana ledakan itu berasal,” kata Dr. Stuart Ryder, astronom dari Macquarie University.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x