Penelitian DNA Kuno Mengungkap Gelombang Migrasi Timur Tengah

- 14 Juni 2023, 09:45 WIB
DNA kuno telah mengungkap gelombang migrasi kuno di Timur Tengah pada zaman tembaga,
DNA kuno telah mengungkap gelombang migrasi kuno di Timur Tengah pada zaman tembaga, /Pixels

Indonesains - Sebuah tim peneliti internasional dari Tel Aviv University, IAA dan Harvard University telah menemukan jejak gelombang migrasi kuno di Timur Tengah. Gelombang migrasi tersebut dari Anatolia dan pegunungan Zagros (Sekarang Turki dan Iran) ke Levant (Mediterania Timur).

Untuk diketahui, Levant atau Syam, adalah wilayah Mediterania Timur yang meliputi Lebanon, Suriah, Yordania, Palestina. Wilayah Irak, Siprus, Irak dan semenanjung sinai Mesir terkadang juga dianggap Levant.

Temuan tersebut menunjukkan bahwa gelombang migrasi tersebut membantu mengembangkan budaya Chalcolithic (Batu-Tembaga) di wilayah Galilea, sebuah daerah yang luas di bagian utara wilayah tersebut sekitar 6.500 tahun yang lalu.

Chalcolitic atau Khalkolithik dalam bahasa Indonesia, adalah istilah yang merujuk kepada zaman tembaga yang juga dikenal dengan eneolithik. Zaman tersebut adalah periode di mana penggunaan tembaga dimulai.

Baca Juga: Teleskop James Webb Mendeteksi Lubang Hitam Kecil dan Kuat di Alam Semesta Awal

Periode peralihan penggunaan tembaga tersebut terjadi sekitar abad ke-4 Sebelum Masehi (SM). Dan di zaman itu proses penambahan timah terhadap tembaga belum diketahui para ahli metalurgi.

Studi itu adalah salah satu studi DNA kuno terbesar yang pernah dilakukan di wilayah tersebut dan untuk pertama kalinya menjelaskan asal usul budaya Chalcolithic di Levant, sekitar 6.000-7.000 tahun yang lalu.

Penelitian yang telah dipublikasikan di Nature Communications itu telah mengakhiri perdebatan panjang tentang asal usu budaya unik orang-orang Chalcolitic.

Apakah perubahan budaya di wilayah ini mengikuti gelombang migrasi, infiltrasi budaya karena perdagangan atau pertukaran budaya atau penemuan lokal? Sekarang terbukti bahwa itu adalah karena migrasi.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Nature


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x