Seperti Bom Nuklir Bunuh Diri? Inilah Fakta Chernobyl

- 26 Juni 2023, 22:58 WIB
Ilustrasi ledakan dahsyat nuklir
Ilustrasi ledakan dahsyat nuklir /AlexAntropov86

INDONESAINS- Pepatah api mungkin paling tepat menggambarkan peristiwa ini, api yang kecil adalah kawan, kalau api besar adalah lawan. Seperti itu juga yang terjadi pada tragedi Chernobyl. Pada 1986, terjadi bencana besar di Nuclear Power Plant alias pembangkit listrik nuklir (PLTN) dekat daerah Pripyat, Ukraina yang pada saat itu masih dalam naungan USSR (Uni Soviet).

Nuklir yang dijadikan sumber tenaga listrik, seharusnya telah teruji aman dari resiko kebocoran reaktornya. Karena tingkat pengawasan dan proteksi radiasi di PLTN sangatlah ketat. Namun malang tak bisa dihalang, apes tak bisa buat ngeles, 26 April 1986 saat dilakukan safety test rutin, justru terjadilah bencana fatal ini.

Paparan radiasi nuklir Chernobyl diperkirakan 400 kali radiasi bom atom Hiroshima pada Perang Dunia II lalu. Lebih dari radius 150.000 km² di sekitar PLTN (2,5 kali luas kota Jakarta), masih menjadi zona ekslusi radiasi. Tak kurang 31 korban jiwa langsung pekerja pabrik dan penduduk meninggal karena paparan radiasi yang cukup hebat. 

Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl
Pembangkit Tenaga Nuklir Chernobyl Reznik89
Chernobyl Power Plant

Ini merupakan PLTN terbesar yang berdiri di wilayah kepemimpinan Michael Gorbachev, tahun 1977 terletak 25 km dari perbatasan Bellarus dan Ukraina. Hanya berjarak 150 km dari Kyiv, ibukota Ukraina. Power plant dengan empat reaktor nuklir ini memasok energi secara komersial ke seluruh jaringan listrik negara bagian, hebatnya lagi di tahun 1984 mereka mampu menghasilkan daya 1000 megaWatt. Kota Pripyat, yang fenomenal terletak 5 km dari PLTN, dengan jumlah populasi hanya 50.000 jiwa. 

Kronologis bencana nuklir

  1. Tanggal 25 April 1986 (malam) reaktor nomer 4 diturunkan dayanya untuk uji keselamatan berkala. Tujuannya memastikan turbin reaktor mampu menyalakan pompa pendingin air seandainya ada kegagalan daya.
  2. Uji keselamatan itu gagal dilakukan karena justru membuat inti nuklir meleleh akibat human error dan kesalahan desain reaktornya.
  3. Kru shift malam yang bertugas melakukan uji itu  kurang berpengalaman, mereka tidak mendapatkan pengarahan akurat dari shift sebelumnya. 
  4. Emergency core cooling system atau sistem pendingin inti nuklir (darurat) dipadamkan bersamaan dengan sistem shutdown otomatis. 
  5. Insinyur terpaksa melepas sejumlah batang kendali (control rods) untuk menaikkan daya listrik. (Meskipun ini melanggar aturan keselamatan)
  6. Lonjakan daya terjadi seketika. Namun terjadi kesalahan, 26 April 1986 jam 01.23 pagi insinyur memasang kembali 211 control rods, yang alih-alih menaikkan daya, justru menambah reaksi inti nuklir.
  7. Inti nuklir yang meleleh (sebagian) menghasilkan ledakan uap, yang menghancurkan tutup baja serta beton-beton reaktor. Bersama kebakaran, ledakan membocorkan 5% inti radioaktif ke atmosfer. 

Reaktor Nuklir Pemicu Bencana
Reaktor Nuklir Pemicu Bencana FreeCreativeStuff
Panik gak?

Kebocoran radiasi pun terjadi, pemerintah setempat segera sigap melakukan langkah-langkah penyelamatan. Pemadam kebakaran didatangkan untuk memadamkan api di PLTN Chernobyl. Karena perlengkapan pelindung kurang memadai, beberapa petugas mengalami sindrom radiasi dan meninggal beberapa bulan kemudian. 

Menjelang fajar api di teras reaktor memang padam, namun itu belum berakhir. Pejabat setempat memerintahkan menguruk material sebanyak 5.000 ton (pasir, timah, tanah liat dan boron) untuk menimbun sumber kebakaran. Tiga reaktor lain juga dipadamkan, untuk mencegah kebocoran lebih luas. 

Secara diam-diam pemerintah mulai mengevakuasi warga penduduk Pripyat, mereka hanya mengatakan ini hanya sementara. Butuh 36 jam untuk mengosongkan seisi kota. Warga tidak menyadari bahwa mereka tidak akan pernah bisa kembali ke kota itu lagi. Soviet pun berusaha menyembunyikan bencana ini. Karena awan radiasi ini jelas-jelas berdampak ke negara Eropa dan sekitarnya. 

Halaman:

Editor: Setyo Ari Cahyono

Sumber: LiveScience History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah