Ramalan Radiasi Hawking Benar, Ilmuwan Timur Tengah Membuktikannya

- 28 September 2023, 06:30 WIB
Ilustrasi Black Hole.
Ilustrasi Black Hole. /Pixabay/geralt/

Indonesains - Salah satu ramalan paling terkenal yang dicetuskan ilmuwan fisika teoritis legendaris Stephen Hawking tentang lubang hitam atau Black Hole adalah, bahwa lubang hitam itu tidak benar-benar "hitam", lubang hitam justru memancarkan radiasi, menyedot energi dan massa yang cukup jauh dari lubang hitam, kemudian membuatnya menguap.

Teori itu cukup terkenal di kalangan fisikawan, secara luas bahkan dianggap benar, namun dianggap hampir mustahil untuk dibuktikan. Tapi kini, untuk pertama kalinya para ilmuwan timur tengah berhasil membuktikannya, menunjukan bagaimana radiasi Hawking ini bekerja dalam skala laboratorium, setidaknya.

Dilaporkan, Fisikawan Jeff Steinhauer dan rekan-rekannya di Technion - Institut Teknologi di Haifa menggunakan gas yang sangat dingin yang disebut kondensat Bose-Einstein untuk memodelkan cakrawala peristiwa lubang hitam, batas tak kasat mata di mana tidak ada yang bisa melarikan diri.

Seperti diketahui, setelah sepasang partikel virtual muncul, mereka segera memusnahkan satu sama lain. Namun, di lubang hitam, gaya gravitasi ekstrem malah menarik partikel-partikel terpisah, dengan satu partikel diserap oleh lubang hitam ketika yang lain melesat ke luar angkasa.

Partikel yang diserap memiliki energi negatif, yang mengurangi energi dan massa lubang hitam. Cukup menelan partikel-partikel virtual ini, dan lubang hitam akhirnya menguap. Partikel yang lepas ini dikenal sebagai radiasi Hawking.

Radiasi ini cukup lemah sehingga saat ini mustahil bagi kita untuk mengamatinya di ruang angkasa, tetapi fisikawan telah memikirkan cara yang sangat kreatif untuk mengukurnya di laboratorium.

Sementara, pada penelitian, tersebut, peneliti menempatkan "tebing", menciptakan "air terjun" pada aliran gas dan ketika gas mengalir di atas air terjun, itu mengubah energi potensial yang cukup menjadi energi kinetik untuk mengalir lebih cepat daripada kecepatan suara.

Menurut Hawking, Lubang hitam mengerahkan kekuatan gravitasi yang sangat kuat sehingga bahkan foton, yang bergerak dengan kecepatan cahaya, tidak dapat melarikan diri.

Sementara ruang hampa secara umum dianggap sebagai ruang kosong, ketidakpastian mekanika kuantum menentukan bahwa ruang hampa malah penuh dengan partikel-partikel virtual yang melayang masuk dan keluar dari keberadaan pasangan materi-antimateri.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Live Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah