Ketika Ilmuwan Menangkap Bakteri Pemakan dan Penghasil Listrik

- 30 September 2023, 09:25 WIB
Tim ilmuwan mencoba menangkap bakteri penghasil listrik.
Tim ilmuwan mencoba menangkap bakteri penghasil listrik. /WSU

Indonesains - Pada Agustus 2018, tim ilmuwan dan mahasiswa pascasarjana Washington State University (WSU) telah melakukan perjalanan mendaki jauh ke hutan belantara Taman Nasional Yellowstone. Namun tidak seperti ribuan turis lainnya yang ingin melihat geyser dan daerah Heart Lake Geysen Basin di sana, mereka ke sana bertujuan untuk menangkap bakteri pemakan dan penghasil listrik.

Untuk diketahui, di sana terdapat 4 kolam air panas alam yang di dalamnya hidup bakteri pemakan dan penghasil listrik. Setelah berjalan lebih dari 11 km melalui jalan yang indah dan terisolasi, para ilmuwan tersebut berhasil di tempat tersebut. Dengan sangat hati-hati, para ilmuwan menempatkan beberapa elektroda disana dan berharap bakteri di sana mau keluar.

Setelah 32 hari, tim kembali ke mata air panas untuk mengumpulkan elektroda yang sudah ditaruh di sana sebelumnya.Para peneliti kemudia menganilisis elektroda tersebut dan hasilnya, mereka berhasil menangkap mangsa mereka, bakteri yang memakan listrik dan menghirup listrik yang berasal dari elektroda tersebut.

Baca Juga: Fakta Sains: Inilah Penyebab Anggur Berapi-api di Dalam Microwave

Baca Juga: Merekam Gerakan Elektron Menggunakan Kamera Tercepat di Dunia

Baca Juga: Kapal Selam Wisata Titanic Hancur, Begini Penyebabnya Menurut Ahli

Tim ilmuwan WSU kemudian menerbitkan hasil penelitian mereka tersebut bekerja sama dengan Montana State University dalam Journal of Power Source secara daring dengan judul "In situ enrichment of microbial communities on polarized electrodes deployed in alkaline hot springs". Publikasi tersebut merinci tentang komunitas bakteri yang mereka temukan tersebut.

Mohamed, salah satu anggota tim peneliti mengatakan bahwa itu adalah pengumpulan bakteri yang pertama kali di lingkungan yang ekstrem seperti mata air panas basa dengan suhu 110 hingga 200 derajat Farenheit, yang dapat menghasilkan listrik dan memakan listrik.

Menurutnya, bakteri-bakteri tersebut mungkin dapat menjadi solusi untuk mengatasi polusi lingkungan dan energi berkelanjutan. Bakteri tersebut dapat "memakan" polusi dengan mengubah polutan beracun menjadi zat yang kurang berbahaya dan menghasilkan listrik dalam prosesnya.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Washington State University


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x