Sering Terjadi di Indonesia, Apa Itu Gempa Bumi dan Mengapa Bisa Terjadi?

- 30 September 2023, 06:25 WIB
Gempa bumi di Indonesia sering kali memberikan kerusakan yang luas di pemukiman.
Gempa bumi di Indonesia sering kali memberikan kerusakan yang luas di pemukiman. /EPA/Adi Weda

Indonesains - Gempa bumi sebenarnya bukan peristiwa yang asing bagi orang Indonesia, salah satu gempa terbesar di dunia pun pernah tercatat terjadi di Indonesia. Sempat beberapa tahun tidak lagi dihebohkan dengan gempa, namun akhir-akhir ini intensitas kejadian gempa bumi di Indonesia kembali meningkat dan bahkan menimbulkan banyak korban jiwa dan kerugian materil.

Gempa bumi merupakan ancaman besar bagi kita. Tetapi apakah kita tahu apa itu? Dan mengapa itu terjadi? 

Permukaan bumi sebenarnya tidaklah diam, ia bergerak sangat lambat dan terus menerus yang disebabkan oleh lempeng tektonik, gerakan lempeng-lempeng kaku yang sangat besar itu sebagai respons terhadap aliran batu di dalam Bumi.

Lempeng menutupi seluruh permukaan bumi, dan karena mereka semua bergerak, mereka bergesekan satu sama lain di beberapa tempat, tenggelam di bawah satu sama lain, atau menyebar terpisah satu sama lain.

Nah, di tempat-tempat gerakannya tidak mulus, lempeng-lempeng itu saling menempel di tepinya tetapi sisa setiap lempeng terus bergerak, sehingga batu-batu di sepanjang tepian terdistorsi atau menyimpang.

Saat gerakan berlanjut, ketegangan menumpuk hingga ke titik di mana batu tidak dapat menahan lengkungan lagi, akibatnya batu itu pecah dan kedua sisi bergerak sehingga terjadi getaran besar yang disebut sebagai gempa bumi.

Sekitar 75% energi seismik dunia dilepaskan di Samudera Pasifik, tempat lempeng Pasifik yang lebih tipis berada di bawah kerak benua yang lebih tebal. Lempeng seismik sepanjang 40.000 km ini membentang di pesisir barat Amerika Selatan dan Tengah dan dari Amerika Utara ke Alaska, Aleutians, Jepang, Cina, Filipina, Australasia hingga ke Indonesia, yang menjadi alasan mengapa Indonesia menjadi salah satu wilayah yang sering terjadi gempa.

Kemudian, sekitar 15% dari total energi seismik dilepaskan ketika lempeng Eurasia dan Afrika bertabrakan, membentuk lempeng seismik yang membentang dari Burma, ke arah barat ke Himalaya ke Kaukasus dan Mediterania.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x