9 Fakta Ilmiah Fenomena Alam Northern Lights atau Aurora di Kutub Utara

- 29 September 2023, 17:06 WIB
Ilustrasi Aurora
Ilustrasi Aurora /Pixabay

Indonesains - Pernah dengar istilah Northern Lights? Fenomena alam yang lebih dikenal dengan sebutan Aurora atau lengkapnya Aurora borealis. Fenomena Northern Lights atau aurora adalah semburat energi di langit sekitar kutub utara, terlihat seperti cahaya indah yang menari-nari di langit.

Secara sederhananya, aurora dapat terjadi ketika semburan energi berupa awan gas di permukaan matahari sampai ke bumi dan bertabrakan dengan partikel gas di atmosfer bumi dan menimbulkan pancaran cahaya.

Nah, kali ini kita akan membahas fakta menarik lainnya tentang aurora itu yang dirangkum dari laman Library of Congress.

1. Menurut Neil Bone dalam buku The aurora: interaksi matahari-bumi (1996), istilah aurora borealis -northern lights- secara bersama diakui telah digunakan pertama kali oleh Pierre Gassendi (1592-1655) dan Galileo Galilei (1564-1642) , yang sama-sama menyaksikan fenomena tersebut pada 12 September 1621. Namun, Bone juga menyertakan deskripsi dari 1.000 tahun sebelumnya oleh Gregory of Tours (538-594).

2. Aura telah diamati sejak zaman kuno.

3. Ketinggian tampilan itu dapat terjadi hingga 1000 km (620 mil), meskipun sebagian besar berada di antara 80-120 km. Auroras cenderung lebih sering dan spektakuler selama aktivitas bintik matahari tinggi, yang siklusnya sekitar sebelas tahun.

4. Beberapa tampilan sangat spektakuler dan tersebar luas dan sering beritakan. Contohnya termasuk badai aurora pada Agustus-September, 1859, 11 Februari 1958, ketika cahaya selebar 1250 mil mengelilingi sekitar Kutub Utara dari Oregon ke New Hampshire dan pada 13 Maret 1989 ketika seluruh langit berubah menjadi merah cerah dan aurora terlihat di Eropa dan Amerika Utara hingga ke selatan Kuba.

5. Banyak Legenda tentang aurora dalam budaya utara. Beberapa Inuit -salah satu suku- Amerika Utara memanggil aurora aqsarniit yang berarti pemain sepak bola dan mengatakan arwah orang mati bermain sepak bola dengan kepala seekor walrus. Seringkali legenda memperingatkan anak-anak bahwa aurora mungkin turun dan menculik anak-anak.

6. Pada Juni 1896, Kristian Birkeland dari Norwegia, bapak ilmu auroral modern, menyarankan teori bahwa elektron dari bintik matahari memicu aurora.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Library of Congress


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x