Ketika Meteor Berkecepatan 61.000 Km/Jam Menabrak Bulan

- 2 Oktober 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi asteroid yang menumbuk b ulan dan menghebohkan dunia astronomi.
Ilustrasi asteroid yang menumbuk b ulan dan menghebohkan dunia astronomi. /Reuters/NASA/JPL-Caltech/Handout

Indonesains - Pada bulan Januari 2019, dunia astronomi dihebohkan dengan terjadinya salah satu fenomena langit yang menarik perhatian banyak orang, yaitu gerhana bulan total. Sejumlah astronom melakukan pengamatan peristiwa langka tersebut dan pada saat itu, astronom Spanyol mendapati hal menarik dari peristiwa itu.

Akan tetapi, pada saat yang sama, batu asteroid ruang angkasa yang dikenal juga dengan meteor terekam menabrak bulan dengan kecepatan 61.000 km/jam. Peristiwa itu tersebut adalah yang pertama kali berhasil terekam saat terjadi gerhana bulan selama ini.

Setelah mempelajari dan menelitinya, para astronom dari Spanyol mempublikasikannya dalam makalah terbaru bulanan dari Royal Astronomical Society seperti dilansir dari laman resminya.

Gerhana bulan tersebut terjadi pada 21 Januari 2019, dengan pengamatan dari Amerika Utara dan Selatan serta Eropa Barat mendapati pemandangan terbaik. Pada 0441 GMT, tepat setelah fase total gerhana dimulai.

Kilatan cahaya terlihat di permukaan bulan. Laporan yang tersebar luas dari para astronom amatir menunjukkan cahaya kilat dan dikaitkan dengan meteorit karena cukup terang untuk dilihat dengan mata telanjang.

Pada saat itu, Prof Jose Maria Madiedo dari University of Huelva, dan Dr Jose L. Ortiz dari Institute of Astrophysics of Andalusia mengoperasikan Sistem Deteksi dan Analisis Dampak Bulan (MIDAS), menggunakan delapan teleskop di selatan Spanyol untuk memantau permukaan bulan. Kilatan cahaya dampak terlihat selama 0,28 detik.

Untuk diketahui, tidak seperti Bumi, Bulan tidak memiliki atmosfer untuk melindunginya dan bahkan batu-batu kecil dapat mengenai permukaannya. Karena tumbukan ini terjadi dengan kecepatan tinggi, batu-batuan itu segera menguap di lokasi tumbukan, menghasilkan segumpal puing yang semakin meluas, yang pancarannya dapat dideteksi dari planet kita saat kilat berdurasi pendek.

Madiedo dan Ortiz menyimpulkan bahwa batu yang menabrak bulan itu memiliki massa sekitar 45kg, berukuran 30 hingga 60 sentimeter, dan menabrak permukaan dengan kecepatan 61.000 kilometer per jam. Lokasinya terlihat dekat dengan kawah Lagrange H di bulan,sekitar barat daya bulan.

Lagrange adalah kawah tumbukan bulan yang terletak di tepi barat laut kawah Piazzi. Letaknya dekat bagian barat daya Bulan, dan penampakannya lonjong karena pemendekannya.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: NASA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x