Menurut Ilmuwan: Magnet Bumi Memang Melemah, Tapi Tidak Akan Terbalik

- 4 Oktober 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi magnet Bumi. Menurut ilmuwan saat ini memang melemah.
Ilustrasi magnet Bumi. Menurut ilmuwan saat ini memang melemah. /PopSci

Indonesains - Beberapa tahun terakhir, isu kiamat menjadi makin santer terdengar terutama setelah terungkapnya anomali aneh luar angkasa yang telah menyebabkan magnet bumi melemah. Menurut iluwan, anomali itu sering dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya pembalikan medan magnet bumi, yang diprediksi jika itu terjadi diperkirakan akan menghilangkan atmosfer bumi, sinar matahari akan padam dan benda ruang angkasa akan berjatuhan ke bumi.

Isu tersebut menjadi semakin simpar siur sampai kemudian sebuah hasil penelitian dari tim peneliti Eropa menegaskan bahwa tidak akan terjadi pembalikan medan magnet bumi. Dan kalaupun itu mungkin terjadi, itu tidak akan terjadi dalam waktu dekat.

Medan magnet bumi, juga dikenal sebagai medan geomagnetik – dihasilkan di bagian dalam planet kita dan meluas ke luar angkasa, menciptakan wilayah yang dikenal sebagai magnetosfer.

Tanpa medan magnet, kehidupan di Bumi seperti yang kita tahu tidak akan mungkin terjadi karena bumi melindungi kita dari pemboman terus-menerus oleh partikel bermuatan yang dipancarkan matahari – angin matahari.

Jon Mound, seorang profesor geofisika di University of Leeds di Inggris yang merupakan bagian dari tim peneliti tersebut mengatakan bahwa anomali aneh luar angkasa yang disebut Anomali Atlantik Selatan yang membentang dari Chile hingga Zimbabwe memang telah melemahkan magnet bumi. Tapi dari hasil penelitian mereka tidak demikian, seperti dilansir dari laman popular science.

Berdasarkan hasil penelitian itu, kondisi saat ini mirip dengan kondisi sekitar 49.000 tahun dan 46.000 tahun yang lalu, tapi tidak ada pembalikan magnet bumi. Pembalikan magnet bumi terjadi terakhir kali diperkirakan sekitar 780.000 tahun yang lalu dan kondisi saat ini sangat berbeda.

Tapi, bagaimana jika kesimpulan menurut ilmuwan ternyata salah dan kutubnya terbalik? John Tarduno, seorang profesor geofisika di University of Rochester menjelaskan bahwa belum ada yang menemukan hubungan yang berarti antara perubahan medan geomagnetik dan tingkat kepunahan atau spesiasi, dan sejumlah besar atmosfer tidak akan hilang.

"Efek pada kehidupan manusia seharusnya tidak mengerikan," kata Tarduno.

Dan kalaupun itu terjadi, menurut ilmuwan, peristiwa itu tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Untuk dapat membalikan magnet bumi setidaknya butuh waktu sekitar 5.000 hingga 15.000 tahun, waktu yang lama dan tidak akan terjadi sekarang, meski sebenarnya waktu 15.000 tahun itu waktu yang singkat dalam geologis.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: PopSci


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x