Dunia Astronomi, Tabrakan Dengan Planet Dwarf Telah Mengubah Wajah Bulan

- 6 Oktober 2023, 07:00 WIB
Bulan pernah bertabrakan dengan planet dwarf di masa lalu.
Bulan pernah bertabrakan dengan planet dwarf di masa lalu. /NASA

Indonesains - Dua wajah bulan yang berbeda telah menjadi misteri di dunia astronomi sejak lama dan diperdebatkan banyak ahli, tapi kini sepertinya sebuah hipotesa menemukan jawabannya.

Di masa lalu, diperkirakan bulan pernah bertabrakan dengan planet dwarf atau kerdil sehingga membuat salah satu sisinya menjadi lebih berkerak dan terlihat berlubang-lubang.

Banyak yang mungkin tidak tahu bahwa sisi bulan yang terlihat dari bumi selalu sama, hal itu karena rotasi bulan bersamaan dengan revolusinya dan sama dengan waktu yang dibutuhkan bumi berotasi.

Jadi sisi yang selalu menghadap ke bumi adalah sisi yang cerah dan jika dilihat pada saat bulan purnama akan terlihat ada bercak besar dan gelap, itu adalah bulan maria (Oktober dan Mei).

Tapi di sisi lainnya, ketika penyelidikan Soviet Luna 3 mengambil gambar pertama dari orbit bulan pada tahun 1959, diketahui bahwa sisi lain Bulan itu jauh lebih pucat, penuh bintik di seluruh bagiannya dengan ribuan kawah. Perbedaan itulah yang selama ini masih membingungkan dan diperdebatkan.

Studidunia astronomi kali ini menghasilkan hipotesa tentang itu dengan menggunakan simulasi komputer dari 360 skenario dampak, menabrakannya dengan Bulan dan melihat apakah permukaannya dapat menjadi seperti yang kita lihat sekarang dan peneliti menemukan satu yang mungkin.

Objek tersebut harus meluncur dengan kecepatan sekitar 22.500 km per jam ketika menabrak Bulan. Sebuah objek yang lebih kecil juga mungkin melakukkanya tapi dengan kecepatan sedikit lebih cepat 720 km per jam yaitu 24.500 km jam. Efeknya kurang lebih sama.

Tabrakan itu memuntahkan sejumlah besar batu dan debu, pada kedalaman hingga 300 km dan akan kembali jatuh ke permukaan, menutupinya dengan lapisan hingga 10 km. Dampaknya juga akan menggeser kerak, menghasilkan kerak yang mengalir jauh dari lokasi tumbukan dan membentuk ketebalan kerak Bulan seperti saat ini.

"Memahami asal usul perbedaan antara sisi dekat dan sisi jauh Bulan adalah masalah mendasar dalam ilmu Bulan," kata ilmuwan planet Steve Hauck dari Case Western Reserve University yang memimpin penelitian tersebut.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Geophysical Research: Planets


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x