Membatasi Cahaya Biru 1 Minggu Dapat Mengatasi Masalah Tidur Remaja

Indonesains - Berdasarkan hasil penelitian yang dipresentasikan di Lyon, Perancis pada pertemuan tahuan Masyarakat Eropa Endokrinologi, bahwa dengan membatasi para remaja dari paparan pemancar cahaya biru di malam hari dapat meningkatkan kualitas tidur mereka.

Tidak hanya itu, membatasi cahaya biru juga dapat mengurangi gejala kelelahan, kurang konsentrasi dan suasana hati yang buruk, hanya dalam satu minggu.

Untuk diketahui, paparan cahaya biru umumnya berasal dari layar smartphone, tablet dan komputer yang dapat mempengaruhi jam otak dan produksi hormon tidur melatonin yang mengakibatkan waktu dan kualitas tidur terganggung.

Melansir laman EurekAlert, penelitian tersebut merupakan hasil dari studi kolaboratif antara Institut Neuroscience Belanda, UMC Amsterdam dan Institut Nasional Belanda untuk Kesehatan Masyarakat dan Lingkungan. Para peneliti menyelidiki efek paparan cahaya biru pada remaja di rumah.

Mereka menatap layar lebih dari 4 jam setiap harinya, memiliki rata-rata 30 menit waktu tidur yang lebih lambat serta gejala kurang tidur dibandingkan mereka yang hanya menatap layar 1 jam setiap harinya.

Ilustrasi layar ponsel yang menjadi sumber cahaya biru. Bagaimana penjelasan ilmiahnya? Pexels

Tim penelitia kemudian melakukan uji coba terkontrol secara acak untuk menilai efek memblokir cahaya biru dengan kacamata dan tidak ada waktu layar pada malam hari pada pola tidur 25 pengguna yang sering.

Baik cahaya biru yang diblokir dengan kacamata, membatasi penggunaan layar, gejala tidur kemudian dilaporkan satu minggu kemudian.

"Remaja sering menghabiskan waktu menatap layar perangkat mereka dan dan keluhan tidur sering terjadi pada kelompok usia ini."