Penanggalan Karbon, Fosil Jejak Kaki Manusia di AS Berusia 23.000 Tahun

- 8 Oktober 2023, 09:00 WIB
Penanggalan karbon menunjukkan bahwa jejak kaki di New Mexico, AS berusia paling tidak 23.000 tahun.
Penanggalan karbon menunjukkan bahwa jejak kaki di New Mexico, AS berusia paling tidak 23.000 tahun. /Bennett et al.

Indonesains - Secara tradisional, ahli paleoantropologi percaya bahwa manusia tiba di Amerika Utara sekitar 16.000 hingga 13.000 tahun yang lalu. Namun bukti baru berdasarkan penanggalan karbon menunjukkan bahwa usia jejak kaki di New Mexico berusia lebih dari 23.000 tahun.

Penanggalan radiokarbon baru memberikan bukti yang menundukung mendukung tanggal yang jauh lebih awal. Fosil jejak kaki tersebut ditemukan di Taman Nasional White Sands di New Mexico, Amerika Serikat pada tahun 2021.

Bukti baru bahwa jejak tersebut berumur antara 21.000 dan 23.000 tahun yang lalu, memberikan wawasan penting tentang adanya pendudukan yang lebih awal. Meskipun temuan ini kontroversial.

Dalam sebuah studi baru, Dr. Jeffery Pigati dari US Geological Survey dan rekannya kembali meneliti jejak kaki White Sands dan memperoleh tanggal baru dari berbagai sumber yang sangat andal. Mereka juga menentukan tanggal 20.000 hingga 23.000 tahun yang lalu.

Kapan dan bagaimana manusia pertama kali bermigrasi ke Amerika Utara telah lama menjadi perdebatan dan masih kurang dipahami.

Perkiraan saat ini mengenai waktu penghuni pertama ini berkisar dari sekitar 13.000 tahun yang lalu hingga lebih dari 20.000 tahun yang lalu. Namun, bukti arkeologi paling awal mengenai pemukiman di kawasan ini masih sedikit dan seringkali kontroversial.

Pada bulan September 2021, ahli paleoantropologi melaporkan penemuan jejak kaki manusia yang terawetkan di dasar danau kuno yang berusia antara 23.000 dan 21.000 tahun yang lalu. Fosil itu ditemukan di tempat yang sekarang menjadi Taman Nasional White Sands, New Mexico, Amerika Serikat.

Hasil penelitian mereka memicu perbincangan global yang memicu imajinasi publik dan memicu perbedaan pendapat di seluruh komunitas ilmiah mengenai keakuratan usia.

“Reaksi langsung dari beberapa kalangan komunitas arkeologi adalah keakuratan penanggalan kami tidak cukup untuk membuat klaim luar biasa bahwa manusia hadir di Amerika Utara selama Maksimum Glasial Terakhir,” kata Dr. Pigati.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Science


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x