Misteri Sains, Benarkah Air di Bumi Berasa dari Luar Angkasa?

- 15 Oktober 2023, 09:00 WIB
Ilustrasi air berasal dari luar angkasa yang menjadi misteri sains.
Ilustrasi air berasal dari luar angkasa yang menjadi misteri sains. /Vn Review

Indonesains - Yang membedakan Bumi dengan planet lainnya adalah air yang menjadi sumber kehidupan di bumi. Tapi dari mana air berasal, telah menjadi misteri sains dan perdebatan panjang di kalangan ilmuwan. Penemuan inti es dalam komet belum lama ini kembali membuat perdebatan tersebut.

Namun demikian, meskipun komet, dengan inti esnya, tampak seperti kandidat ideal, analisis sejauh ini menunjukkan bahwa air mereka berbeda dengan air di lautan kita.

Tim internasional, gabungan para peneliti CNRS di Laboratorium untuk Studi Radiasi dan Materi dalam Astrofisika dan Atmosfer (Observatorium Paris - PSL, CNRS, Universitas Sorbonne, Universitas Cergy-Pontoise dan Laboratorium Studi Luar Angkasa dan Instrumentasi dalam Astrofisika telah menemukan bahwa satu keluarga komet, komet hiperaktif, mengandung air yang mirip dengan air tanah.

Penelitian tersebut diterbitkan dalam jurnal Astronomi & Astrofisika secara daring di laman aanda.org dengan judul "Terrestrial deuterium-to-hydrogen ratio in water in hyperactive comets."

Menurut teori standar, Bumi diperkirakan terbentuk dari tabrakan benda langit kecil yang dikenal sebagai planetesimal. Karena benda angkasa seperti itu tidak mengandung air, maka diperkirakan air Bumi pasti berasal dari planetesimal yang lebih besar atau dari hujan benda-benda kecil seperti asteroid atau komet.

Untuk melacak sumber air tanah, para peneliti mempelajari rasio isotop dan khususnya rasio dalam deuterium air dengan hidrogen, yang dikenal sebagai rasio D / H (deuterium adalah bentuk hidrogen yang lebih berat).

Air di Bumi telah lama menjadi misteri sains, ilmuwan bertanya-tanya dari mana asalnya.
Air di Bumi telah lama menjadi misteri sains, ilmuwan bertanya-tanya dari mana asalnya. Pixabay

Saat sebuah komet mendekati Matahari, esnya menyublim, membentuk atmosfer uap air. Namun, rasio D / H dari komet yang diukur sejauh ini umumnya dua kali tiga kali lipat dari air laut, yang artinya bahwa komet hanya mengirimkan sekitar 10 persen air di Bumi.

Ketika komet 46P mendekati Bumi pada bulan Desember 2018, SOFIA airborne observatory melakukan analisis. Itu adalah komet ketiga yang ditemukan menunjukkan rasio D / H yang sama dengan air anah.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: CNRS


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x