Penemuan Baru Sistem Pemurnian Air yang Terinspirasi dari Bunga Mawar

- 15 Oktober 2023, 17:00 WIB
Penemuan baru sistem permunian air yang terinspirasi dari bunga mawar.
Penemuan baru sistem permunian air yang terinspirasi dari bunga mawar. /Wiley

Indonesasins - Tim ilmuwan di The University of Texas di Austin telah mengembangkan pendekatan baru untuk pemurnian air yang terinspirasi dari bunga mawar. Penemuan baru sistem pemurnian air atau yang dikenal dengan steam solar tersebut, memanfaatkan sinar matahari.

Bunga mawar mungkin salah satu simbol paling ikonik dari kerapuhan cinta dalam budaya populer, tetapi penelitian tersebut menjadikannya inspirasi dari sebuah alat baru untuk mengumpulkan dan memurnikan air.

Tim ilmuwan itu dipimpin oleh associate professor Donglei (Emma) Fan di Cockrell School of Engineering's Walker Department of Mechanical Engineering, University of Texas.

Setiap struktur seperti bunga mawar yang tengah dikembangkan tersebut diketahui biayanya kurang dari 2 sen dan dapat menghasilkan lebih dari setengah galon air per jam per meter persegi. Rincian temuan tersebut dipublikasikan dalam Jurnal Advanced Materials yang dapat diakses secara daring.

Peneliti menjelaskan, bagaimana struktur origami bunga mawar memberikan inspirasi untuk mengembangkan jenis baru sistem steam solar yang memiliki beberapa lapisan lembaran kertas hitam berbentuk kelopak.

Ilustrasi pemurnia air.
Ilustrasi pemurnia air. Pixabay

Menempel pada tabung seperti batang yang dapat mengumpulkan air dari sumber air manapun, bentuk struktur 3 dimensi bunga mawar memudahkan struktur untuk mengumpulkan dan menyimpan lebih banyak cairan.

Teknologi steam solar tersebut sebenarnya biasanya mahal dan hasilnya terbatas. Tapi tim peneliti menggunakan bahan-bahan murah yang portabel dan ringan, bentuknya mirip mawar kelopak hitam dalam toples kaca.

Teknik pemurnian air itu menggunakan kertas saring hitam yang dilapisi dengan jenis polimer khusus, yang dikenal sebagai polipirol. Polipirol adalah bahan yang dikenal karena sifat fototermalnya, yang berarti sangat baik dalam mengubah cahaya matahari menjadi panas termal.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of Texas


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x