Rumah Pintar untuk Teknologi Pertania Masa Depan

- 18 Oktober 2023, 17:20 WIB
Rumah pintar dengan panel atas yang dapat menghasilkan energi sendiri.
Rumah pintar dengan panel atas yang dapat menghasilkan energi sendiri. /EurekAlert

Indonesains - Tanaman tomat dan mentimum pertama yang ditanam di dalam Smart Greenhouses atau rumah kaca pintar di University California, Santa Cruz, sama sehatnya dengan yang ditanam di rumah kaca konvesional.

Teknologi ini menjanjikan potensi besar di masa depan, sebagai teknologi pertanian sekaligus dapat memproduksi listrik sendiri, yang tentunya ramah lingkungan. Penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal earth geofisika, Amerika Serikat, seperti dilansir laman eurekalert.

Micahel Loik, Profesor studi lingkungan UC Santa Cruz yang juga merupakan penulis utama penelitian tersebut mengatakan, bahwa rumah kaca dengan teknologi solar energi ternyata dapat menyerap cahaya matahari untuk menghasilkan listrik dan tanpa mengganggu pertumbuhan tanaman di dalamnya.

Rumah kaca pintar tersebut, memanfaatkan sistem Wavelength-Selective Photovoltaic Systems (WSPVs), sebuah teknologi baru yang dapat menghasilkan listrik dengan lebih efisien dan lebih murah daripada sistem foto voltaik tradisional.

Rumah kaca tersebut dilengkapi dengan panel atap transparan berwarna terang magenta yang menyerap cahaya dan mentransfer energi untuk fotovoltaik, tempat listrik dihasilkan. Panel atap tersebut menyerap gelombang cahaya hijau dan biru, kemudian gelombang cahaya lainnya dibiarkan lewat, sehingga tubuhan bisa mendapatkan cahaya.

Peneliti kemudian memonitor hasil fotosintesis dari tanaman yang ada, seperti tomat, mentimun, lemon, jeruk nipis, paprika, stroberi dan basil yang ditanam di rumah pintar tersebut yang terdapat di dua tempat terpisah.

Hasilnya, 80 persen tanaman sama sekali tidak terpengaruh dengan teknologi tersebut, listrik tetap dapat dihasilkan, dan tanaman tetap bisa tumbuh normal.

Peneliti sebelumnya memperkirakan mungkin tanaman akan tumbuh lebih lambat karena ada panel atap tenaga surya, tapi ternyata tidak. Rumah kaca tersebut berpotensi besar untuk menjadi teknologi masa depan.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: EurekAlert!


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x