Integrasi Budaya Islam, Tionghoa dan Budha dalam Festival Tabut Bengkulu

- 29 September 2023, 03:15 WIB
Festival tabut di Bengkulu
Festival tabut di Bengkulu /

Indonesains - Sementara beberapa daerah terlibat konflik SARA dalam dimensi horizontal dan vertikal, daerah lain justru mengalami pembauran dan integrasi budaya. Seperti misalnya di Bengkulu, ada sebuah perayaan yang bernama festival Tabut, yang merupakan integrasi budaya Sipai, Melayu Bengkulu dan Tionghoa.

Ini menimbulkan pertanyaan bagaimana suatu daerah yang tingkat pluralitasnya tinggi mengalami konflik, sedangkan di daerah lain dalam kondisi yang sama justru mengalami pembauran dan integrasi.

Ritual perayaan Tabut di Bengkulu digelar setiap tanggal 1-10 Muharram setiap tahunnya dan diyakini telah memiliki sejarah lebih dari 334 tahun sejak pertama kali dilaksanakan pada tahun 1685.

Etnis yang terlibat dalam perayaan Tabut adalah keturunan India yang disebut Sipai, Melayu Bengkulu dan Tionghoa. Mayoritas etnis Sipai dan Melayu Bengkulu memeluk agama Islam, sedangkan Tionghoa memeluk agama Kristen, Budha dan Kong Hu Chu.

Kondisi tersebut menunjukan bahwa ritual perayaan Tabut merupakan bentuk bauran dari beberapa etnis, agama dan stratifikasi sosial.

Dalam perjalanannya yang diyakini lebih dari 334 tahun sejak pertama kali dilaksanakan, pelaksanaan ritual perayaan Tabut tidak selalu mulus.

Sempat dianggap sebagai ritual yang menyimpang dari akidah, namun perayaan tersebut hingga saat ini telah menjadi wajah keberagaman di Provinsi Bengkulu dan mampu memberikan banyak hal bagi pembangunan dan keharmonisan di provinsi yang identik dengan Rafflesia arnoldi tersebut.

Ritual perayaan Tabut adalah festival terbesar di Provinsi Bengkulu yang juga masuk dalam kalender event Wonderful Indonesia. Setiap penyelenggaran festival Tabut selalu menarik perhatian ratusan ribu wisatawan lokal dan mancanegara.

Meski dalam perjalanannya sempat mendapatkan menyimpang dari akidah, namun perayaan tersebut berhasil berproses dan diterima hingga menjadi simbol keberagaman budaya dari Bengkulu.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x