Omen Peninggalan Babilonia Kuno Memverifikasi Badai Matahari

- 3 Juni 2023, 09:44 WIB
Badai matahari yang kuat menyebabkan aurora borealis terlihat lebih jauh ke selatan dari biasanya.
Badai matahari yang kuat menyebabkan aurora borealis terlihat lebih jauh ke selatan dari biasanya. /Josh Maidwell/Barcroft Media

Indonesains - Sebuah perlambang atau yang disebut omen yang berasal dari peninggalan Babilonia telah diungkap dapat membantu ilmuwan memverifikasi waktu terjadinya badai matahari epik.

Hal itu berdasarkan bacaan isotop karbon yang terperangkap dalam cincin pohon sekitar waktu itu, para astronom sudah menduga ada periode aktivitas matahari yang intens di sekitar pertengahan abad ke-7 SM.

Lebih dari 2.600 tahun yang lalu, awan merah aneh di atas Mesopotamia menarik perhatian para peramal di seluruh negeri ketika itu.

Laporan kerajaan mereka sekarang telah membantu menentukan tanggal badai matahari parah yang akan melanda bumi. Penelitian ini dipublikasikan dalam Astrophysical Journal Letters.

Belum lama ini, ahli geologi melaporkan tanda-tanda serupa badai matahari dari sekitar periode ini dalam jejak partikel radioaktif yang terkubur di es Greenland.

Beruntung bagi para peneliti, tanah kuno Asiria dan Babel adalah rumah bagi jenis astronom yang sedikit berbeda, yang mencari pertanda di antara langit.

Baca Juga: Setelah Bayi Tabung Sukses, Kini Ilmuwan Mendesain Rahim Buatan

Ketika sesuatu menjadi sedikit aneh di atas kepala, para pengamat langit ini akan mencatat rincian pada tablet tanah liat seukuran telapak tangan dalam tulisan paku.

Tablet itu mencatat jenis peristiwa yang tidak menyenangkan, mungkin satu atau dua prediksi, dan menandatanganinya dengan nama mereka dan kadang-kadang tanggalnya.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Science Alert Astrophysical Journal Letters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x