INDONESAINS- Setiap organisme yang hidup akan mengalami siklus yang dinamakan mati. Kematian merupakan tidak berfungsinya organ-organ tubuh secara permanen, seperti otak, jantung dan paru-paru untuk melakukan fungsi vital menyokong kehidupan seseorang, yang menyebabkan rusaknya jaringan secara menyeluruh.
Mati juga diartikan hilangnya kesadaran dari tubuh secara menetap dan irreversible, yang membuat tubuh tidak bisa melakukan fungsi luhur seperti berpikir, berkehendak, berbicara dan bertindak.
Petikan ayat Al-Qur'an QS Al-Munafiqun ayat 11, tentang kematian
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha mengenal apa yang kamu kerjakan.”
Sampai saat ini, tidak ada satu orang pun di dunia yang bisa memecahkan teka-teki kematian, terkait kapan dia datang. Juga belum ada teknologi yang bisa membalikkan kondisi itu (menghidupkan kembali orang mati).
Thanatologi adalah science of death, yang meliputi aspek biologi, forensik, psikologi dan sosial terkait kematian
Studi ilmiah ini menyelidiki mekanisme kematian, serta efek yang diakibatkan. Seperti perubahan tubuh yang menyertai kematian dan periode post-mortem (kondisi jasad setelah mati).
Pada 1903, ilmuwan mikrobiologi Rusia Élie Metchnikoff, mengenalkan ilmu tentang kematian dikarenakan banyak orang tidak paham dan tidak memiliki pengetahuan tentang bagaimana kematian terjadi.