Dunia Astronomi: Inilah Bintang Katai Kuno yang Ditemukan Ilmuwan Warga

- 8 Agustus 2023, 07:00 WIB
Ilustrasi bintang katai kuno yang ditemukan ilmuwan warga.
Ilustrasi bintang katai kuno yang ditemukan ilmuwan warga. /Public Domain

Indonesains - Namanya adalah LSPM J0207+3331, sebuah bintang katai kuno yang ditemukan oleh ilmuwan warga dalam proyek Backyard Worlds: Planet 9 yang dipimpin Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Bintang katai itu merupakan katai putih tertua dan terdingin yang diketahui, merupakan sisa-sisa bintang seperti matahari yang telah mati dan dikelilingi debu dan puing-puing.

Para astronom menduga mungkin bintang katai putih LSPM J0207+3331 itu, adalah katau putih pertama yang diketahui dikelilingi dengan puing-puing debu. Penemuan tersebut telah dipublikasikan dalam Astrophysical Journal Letters.

Penemu objek langit tersebut bernama Melina Thevenot dari Jerman yang terlibat dalam proyek NASA tersebut. Penemuan tersebut memaksa para peneliti untuk mempertimbangkan kembali model sistem planet dan dapat membantu kita belajar tentang masa depan dari tata surya kita.

Marc Kuchner, seorang ahli astrofisika di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA yang memimpin proyek tersebut mengatakan saat pertama kali terlihat, Melina awalnya mengira itu objek katai coklat dingin, sesuatu yang sangat diminati proyek ini dan telah banyak berhasil diamati.

Baca Juga: Inilah Vredefort Crater, Kawah Meteor Terbesar di Permukaan Bumi

Katai coklat adalah benda langit bersuhu rendah yang terlalu besar untuk menjadi planet namun terlalu kecil untuk menjadi bintang. Mereka bersinar redup pada panjang gelombang inframerah jauh dan karena luminositas rendah mereka, semua yang dikenal relatif dekat dengan matahari.

Adam Schneider, seorang ilmuwan peneliti di Sekolah Eksplorasi Bumi dan Luar Angkasa Arizona State University yang merupakan bagian dari tim yang mengungkap penemuan tersebut menjelaskan, bahwa ketika Melina menyelidikan objet tersebut lebih jauh, ia menemukan bahwa meskipun objek tersebut memiliki kecerahan inframerah yang signifikan, tapi itu bukan katai coklat.

Objek tersebut terlihat lebih terang dan lebih jauh, dan hal yang paling mungkin seperti itu adalah sisa-sisa evolusi bintang, yaitu bintang katai putih, kata Schneider.

Namun, Scheider mengatakan bahwa mereka adalah pakar katai coklat, bukan katai putih, sehingga mereka perlu menghubungi teman mereka John Debes, yang merupakan ahli katai putih, untuk membantu menafsirkan apa yang telah ditemukan Melina.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: NASA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x