Hasil Penelitian: Kelainan Polidaktili Memberikan Kemampuan Unik

- 23 September 2023, 15:26 WIB
Menurut hasil penelitian, orang dengan kelainan polidaktili memiliki kemampuan unik.
Menurut hasil penelitian, orang dengan kelainan polidaktili memiliki kemampuan unik. /Pexels

Indonesains - Hasil penelitian menunjukkan, bahwa orang dengan kelainan polidaktili ternyata dapat memiliki kemampuan unik. Polidaktili adalah kondisi luar biasa dari seseorang yang dilahirkan dengan lebih dari lima jari tangan atau kaki.

Dalam sebuah studi kasus oleh para peneliti dari University of Freiburg, Imperial College London, University Hospital of Lausanne, dan EPFL untuk pertama kalinya memeriksa keterampilan motorik dan sensorimotor area otak pada orang dengan Polidactili.

Hasil menunjukkan bahwa jari tambahan secara signifikan dapat memperluas kemampuan dan keterampilan manipulasi. Itu memungkinkan orang dengan enam jari untuk melakukan gerakan dengan satu tangan ketika orang dengan hanya lima jari butuh dua tangan untuk melakukannya.

Kemampuan motorik lebih luas yang diamati itu, menurut peneliti, dimungkinkan oleh area khusus sensorimotor di otak. Temuan ini dapat berfungsi sebagai awal untuk pengembangan anggota tubuh buatan tambahan untuk memperluas kemampuan motorik.

Kemampuan motorik adalah suatu kemampuan seseorang dalam menampilkan keterampilan gerak yang lebih luas. Tidak hanya itu, tapi juga diperjelas bahwa kemampuan motorik merupakan kemampuan umum yang berkaitan dengan berbagai keterampilan atau tugas gerak.

Ilustrasi. Jari Tangan Bayi
Ilustrasi. Jari Tangan Bayi Public Domain

Rincian penelitian tersebut dipublikasikan di Jurnal terkemuka Nature Communications dengan judul "Augmented manipulation ability in humans with six-fingered hands" secara daring.

Pada hasil penelitian tersebut, peneliti memeriksa dua subjek, yaitu satu jari tambahan di antara ibu jari dan jari telunjuk terbentuk sepenuhnya di setiap tangan.

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mereka, para peneliti meminta subyek melakukan beberapa eksperimen perilaku, dan aktivitas otak mereka dipantau menggunakan alat fungsional magnetic resonance imaging (fMRI).

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Nature


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah