Hasil Penelitian Mengungkap Manfaat Kesehatan Sucikan Najis dengan Tanah

- 27 September 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi mensucikan najis dengan tanah.
Ilustrasi mensucikan najis dengan tanah. /Public Domain

Indonesains - Najis adalah kotoran yang menjadi penghalang bagi kita untuk beribadah. Untuk najis ringan, cukup membersihkannya dengan air. Sedangkan najis berat seperti jilatan anjing atau menyentuh babi, harus disucikan dengan tanah. Loh kok? Bukankah membersihkannya dengan air justru jadi lebih bersih?

Untuk beberapa dekade yang lalu, mungkin tanah dianggap sebagai sesuatu yang kotor. Namun karena itu sudah menjadi dogma, maka ya harus diikuti saja, walau mungkin ketika itu logika menganggap tanah itu kotor. Namun belakangan, sejumlah penelitian mulai mengungkap rahasia di dalam tanah.

Berdasarkan sejumlah penelitian, tanah telah diketahui mengandung antibiotik yang ampuh untuk membunuh bakteri. Yang sudah teridentifikasi saat ini, yaitu kandungan tetrasiklin dan tetarolit, seperti diungkapkan dalam penelitian dari Cornell University.

Pada rincian penelitian yang telah diterbitkan di Journal of Colloid and Interface Science di laman www.sciencedirect.com itu, disebutkan mineral tanah seperti magnesium dan kalsium menciptakan pori-pori skala nano yang lebih kecil dari skala mikro, yang memerangkap antibiotik yang kemungkinan berasal dari kotoran manusia dan hewan, kemudian menahannya di dalam lapisan tanah.

Mencuci najis dengan tanah ternyata terbukti dalam sains.
Mencuci najis dengan tanah ternyata terbukti dalam sains. Pexels

Tetrasiklin diketahui merupakan antibiotik spektrum luas yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Sedangkan tetarolit adalah antibiotik yang biasa digunakan untuk sterilisasi dari kuman.

Tidak hanya itu, pada penelitian lain dari Northeastern University justru menemukan antibiotik jenis baru yang saat ini diyakini sebagai antibiotik paling kuat karena belum ada satupun bakteri yang dapat mengembangkan kekebalan terhadapnya, atau bahasa gampanya belum ada yang bisa melawan itu antibiotik.

Rincian penelitian tersebut diterbitkan di jurnal paling terkemuka di dunia, yaitu Jurnal Nature secara daring di laman www.nature.com. Antibiotik itu kemudian diberi nama teixobactin, antibiotik yang dapat membunuh bakteri yang saat ini sudah jadi kebal dan bahkan tidak bisa dibunuh oleh antibiotik umum seperti tetrasiklin.

Menurut para peneliti tersebut, penemuan antibiotik di dalam tanah saat ini bahkan masih hanya sebagian. Dengan sejumlah penemuan tersebut, tanah kemudian dianggap sebagai sumber antibiotik paling melimpah karena kondisi alaminya telah sejak lama berhasil menetralisir banyak patogen dan ini telah terabaikan selama ini.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Cornell University


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah