Dunia Tumbuhan: Ilmuwan Membuktikan Tanaman Merasakan Sakit dan Ketakutan

- 27 September 2023, 18:36 WIB
Hasil penelitian membuktikan bahwa tumbuhan juga merasakan sakit.
Hasil penelitian membuktikan bahwa tumbuhan juga merasakan sakit. /Pexels

Indonesains - Sayuran dari dunia tumbuhan dikatakan makanan terbaik bagi tubuh kita. Sayuran memiliki semua nutrisi penting yang membentuk ketahanan terhadap penyakit secara alami. Sayuran merupakan sumber nutrisi yang kaya. Menambahkan sayuran ke dalam rutinitas makanan harian kita membuat pola makan yang sehat.

Memiliki lebih banyak sayuran daripada makanan berminyak dan makanan cepat saji membantu dalam manajemen berat badan. Mengkonsumsi semua jenis sayuran meningkatkan kekebalan tubuh. Adalah baik untuk mengonsumsi sayuran secara teratur untuk melindungi tubuh kita dari penyakit.

Persepsi tanaman atau biokomunikasi adalah gagasan paranormal bahwa tanaman adalah makhluk hidup, bahwa mereka merespons manusia dan bahwa mereka mengalami rasa sakit dan ketakutan. Idenya tidak diterima, karena sayuran dari dunia tumbuhan tidak memiliki sistem saraf.

Nah, ternyata, beberapa ilmuwan di University of Missouri telah menemukan bukti yang menunjukkan tanaman benar-benar dapat merasakan sakit dan ketakutan, sayuran dapat merasakan ketika sedang dimakan. Bahkan, bukti menunjukkan sayuran benar-benar bisa mendengarnya.

Dalam studi tersebut, para peneliti memperdengarkan tanaman dengan suara ulat mengunyah daun. Ketika selada mendeteksi suara predatornya itu, tanaman mengeluarkan minyak mustard yang merupakan racun ringan bagi ulat bulu.

Hal itu tidak terjadi ketika menanggapi berbagai suara lain. Meski para ilmuwan tidak yakin hanya bagaimana tanaman dapat mendengar atau merasakan suara, mereka menunjukkan bahwa tanaman dapat membedakan suara ulat dari angin atau suara lain yang mungkin terpapar.

Sebagai bagian dari penelitian dunia tumbuhan ini, para ilmuwan menaruh ulat pada Arabidopsis thaliana, tanaman kecil, seperti kubis, dan kemudian merekam getaran yang dibuat ketika ulat mengunyah daun. Mereka merekam getaran-getaran kecil ini menggunakan mikrofon khusus yang memancarkan laser dari permukaan reflektif untuk melihat seberapa cepat permukaannya bergerak.

Mereka kemudian memutar kembali getaran ini ke sekelompok tanaman yang tidak dimakan oleh ulat. Mereka menemukan bahwa tanaman dapat mengidentifikasi suara-suara yang berbeda, dan mencoba untuk mempertahankan diri sesuai dengan suara yang didengar.

Dalam percobaan, tanaman yang diperdengarkan suara ulat mengunyah daun mengeluarkan racun untuk mengusir ulat buli, sedangakan tanaman yang terpapar kesunyian tidak melakukannya.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of Missouri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah