Krustasea di Palung Laut Terdalam Terdeteksi Mengandung Karbon Radioaktif

- 30 September 2023, 20:20 WIB
Kehidupan di lautan terdalam mengandung karbon radioaktif.
Kehidupan di lautan terdalam mengandung karbon radioaktif. /Newcastle University

Indonesains  - Hasil penelitian geokimia membawa kabar yang memprihatinkan: jaringan otot krustasea, seperti kepiting, yang mendiami palung laut terdalam di samudera bumi, termasuk Palung Mariana, mengandung karbon radioaktif C-14 yang berasal dari uji bom nuklir abad ke-20. C-14 ini telah mencapai bagian paling dalam samudera dan diabsorpsi oleh hewan krustasea yang mendiami daerah tersebut.

Para peneliti menjelaskan bahwa organisme di permukaan laut telah memasukkan karbon radioaktif ke dalam molekul tubuh mereka sejak akhir tahun 1950-an. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa krustasea di palung terdalam menggunakan organisme ini sebagai makanan ketika mereka mencapai kedalaman laut yang ekstrem.

Temuan ini mengindikasikan bahwa polusi manusia bisa dengan cepat merambah rantai makanan dan mencapai lautan terdalam. Meskipun sirkulasi laut membutuhkan berabad-abad untuk membawa air yang terkontaminasi karbon radioaktif, jaring makanan mampu menyebarkannya dengan lebih cepat.

C-14, atau karbon-14, adalah karbon radioaktif yang terbentuk secara alami melalui interaksi sinar kosmik dengan nitrogen di atmosfer. Meskipun jumlah C-14 jauh lebih sedikit dibandingkan dengan karbon non-radioaktif, ilmuwan mampu mendeteksinya dalam hampir semua organisme hidup dan menggunakannya untuk menentukan usia sampel arkeologi dan geologi.

Pada tahun 1950-an dan 1960-an, uji coba senjata termonuklir menggandakan jumlah karbon-14 di atmosfer saat neutron dari bom berinteraksi dengan nitrogen di udara. C-14 kemudian cepat turun dari atmosfer dan mencampur ke permukaan laut.

Organisme laut yang telah hidup selama dekade setelah periode tersebut menggunakan C-14 untuk membangun molekul di dalam sel mereka. Para ilmuwan telah melihat peningkatan kadar C-14 dalam organisme laut sejak periode uji bom dimulai.

Temuan ini memberi para peneliti wawasan lebih dalam mengenai umur organisme yang mendiami laut dalam dan adaptasi mereka terhadap lingkungan yang unik ini. Para peneliti juga menemukan bahwa C-14 menjadi sumber makanan utama bagi organisme laut di kedalaman, lebih banyak daripada sumber karbon lokal yang berasal dari sedimen terdekat. Temuan ini juga membuktikan bahwa palung laut terdalam tidak terisolasi dari aktivitas manusia.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Geophysical Research Letters oleh American Geophysical Union dengan judul "Penetration of Bomb 14 C into the Deepest Ocean Trench" dan dapat diakses secara terbuka. Temuan ini menjadi panggilan untuk tindakan lebih lanjut dalam memahami dan mengatasi dampak polusi manusia di ekosistem laut yang paling terpencil.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Geophysical Research Letters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah