Network
Indonesains - Pada tahun 2014, seorang wanita bernama Megan Ward dilaporkan mengidap sindrom langka yang membuat dia tidak bisa orgasme. Kisah nyata Megan yang tidak bisa orgasme telah membuat banyak orang simpati dan menarik perhatian dunia medis.
Megan Ward pada saat itu berusia 19 dan merupakan seorang mahasiswi dari Birmingham. Megan menceritakan tentang betapa frustasinya dengan kondisinya tersebut, menurut Daily Mail.
Ia didiagnosa dokter mengidap sindrom 'anorgasmia' - yang membuatnya tidak bisa mengalami orgasme. Megan menulis di situs web siswa The Tab.
Untuk diketahui, sindrom anorgasmia adalah kondisi yang mengacu pada orgasme yang tertunda, jarang, atau bahkan tidak bisa orgasme sama sekali. Kondisi ini termasuk orgasme yang secara signifikan kurang intens - setelah gairah seksual dan rangsangan seksual yang memadai.
Ini adalah jenis disfungsi seksual yang dapat terjadi pada wanita. Tapi ingat, anorgasmia adalah ketika Anda tidak bisa mencapai klimaks bahkan ketika Anda mencoba dan merasa tertekan karenanya.
Ia mengungkapkan bahwa ia tidak pernah, tidak pernah bisa mengalaminya orgasme sendirian, tidak dengan teman prianya, tidak pula dengan vibrator. Terdengar seperti kisah fiksi dan bukan kisah nyata.
Dari deskripsi yang ia tahu tentang orgasme, ia merasa tidak sedikitpun ia merasa pernah mengalaminya, ia tidak pernah tahu apa itu orgasme dan bagaimana rasanya.
"Jadi sulit untuk menginginkan sesuatu yang tidak dapat kamu bayangkan," katanya.
Dari penuturan Megan, ketika ia melakukannya, ia merasa terangsang, tapi sebelum semua itu tuntai, di kepalanya seperti ada tembok yang memaksanya untuk menghentikan semuanya karena hal itu terasa menjijikan baginya dan ia akan langsung menghentikannya.
