Network
Indonesains - Sebuah penelitian antropologi evolusi oleh ilmuwan di Institut Max Planck menemukan keunikan di dunia binatang tak biasa dari ibu bonobo, salah satu primata yang juga disebut simpanse kerdil dalam menjaga keberlangsungan keturunannya.
Ibu bonobo ternyata terlibat langsung dan berpengaruh kuat dalam urusan kesuburan putra-putranya. Ibu bertanggung jawab langsung dengan kemungkinan anaknya untuk memiliki banyak keturunan.
Bonobo adalah spesies kera besar yang memiliki hampir 99 persen DNA yang sama dengan kita, sama seperti simpanse.
Namun primata ini, yang hanya berasal dari Republik Demokratik Kongo, sering kali dibayangi oleh sepupu simpanse mereka yang lebih terkenal. Ilmuwan Barat sering menyebut mereka “simpanse kerdil” hingga tahun 1929, ketika bonobo secara resmi diakui sebagai spesies terpisah.
Bonobo kira-kira berukuran sama dengan simpanse, tetapi dengan tubuh yang lebih kecil, bahu lebih kecil dan bulat.
Kaki yang lebih panjang dan kecenderungan untuk berjalan tegak. Makanan mereka yang beragam meliputi buah-buahan, serangga, ikan, dan mamalia kecil, termasuk monyet, hyrax, dan kijang kecil.
Martin Surbeck, seorang primatolog di Institut Max Planck mengatakan telah melakukan pengamatan populasi liar bonobo di Republik Demokratik Kongo dan populasi liar simpanse di Pantai Gading, Tanzania dan Uganda.
Para peneliti mendapati ketika ibu-ibu bonobo dan simpanse mengajari putra mereka dalam konflik antar pejantan, ibu-ibu bonobo bekerja lebih keras untuk membantu putra mereka.
Hal itu termasuk melindungi upaya kawin putra mereka dari gangguan pejantan lain di dunia binatang.
