Hasil Penelitian, Mikroorganisme Usus Remaja Putri Lebih Banyak Karena Hormon

- 8 Oktober 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi mikroorganisme usus.
Ilustrasi mikroorganisme usus. /Pixabay

Indonesains - Hasil penelitian oleh tim peneliti internasional menunjukkan bahwa mikroorganisme pada usus remaja putri lebih banyak daripada laki-laki. Mereka menganalisis hubungan usia dan jenis kelamin dengan keanekaragaman mikroorganisme atau bakteri usus orang dewasa dari empat wilayah geografis.

Hasil penelitian tersebut diterbitkan dalam Jurnal mSystem secara daring dengan judul "Age- and Sex-Dependent Patterns of Gut Microbial Diversity in Human Adults" seperti dikutip dari Sci-News.

Seperti diketahui, bahwa mikroorganisme dalam usus manusia berperan berpengaruh terhadap kesehatan dan mengetahui tentang itu mungkin sangat penting dalam pengembangan terapi mikroba, termasuk memahami faktor-faktor yang membentuk keanekaragaman hayati usus.

Dr. Varykina Thackray, dari Fakultas Kedokteran Universitas San Diego, San Diego School of Medicine mengatakan, bahwa microbioma usus berubah dari masa kanak-kanak menjadi dewasa.

Mereka ingin melihat bagaimana perubahan tersebut. Dan temuan itu menunjukkan microbioma pada remaja putri ternyata lebih beragam daripada remaja putra.

Para ilmuwan menganalisis keanekaragaman bakteri usus sekitar 8.900 orang dewasa.
Para ilmuwan menganalisis keanekaragaman bakteri usus sekitar 8.900 orang dewasa. Pixabay/Elionas2

Keragaman mikroba yang lebih besar dalam usus betina dapat dikaitkan dengan hormon seks. Hal itu diyakini karena anak perempuan melewati masa pubertas lebih awal daripada anak laki-laki, mikrobioma laki-laki mungkin perlu waktu untuk mengejar ketinggalan, katanya.

Pada penelitian itu, para ilmuwan menganalisis keanekaragaman bakteri usus sekitar 8.900 orang dewasa, berusia 20 hingga 69 tahun dari empat wilayah geografis, Amerika Serikat, Inggris, Kolombia, dan Cina.

Dalam hal usia, di Amerika, Inggris dan Kolombia, keanekaragaman hayati bakteri berkorelasi positif dengan usia pada orang dewasa muda (usia 20 hingga 45 tahun) tetapi meningkat sekitar usia 40 tahun, tanpa ada hubungan positif yang diamati pada orang dewasa paruh baya (usia 45 hingga 69).

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Sci-News


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah