Network
Indonesains - Penelitian DNA di dunia binatang telah mengungkap Spesies baru trenggiling. Spesies baru ini bernama Manis mysteria. Spesies tersebut merupakan spesies trenggiling kesembilan yang diketahui atau spesies trenggiling kelima di Asia.
Trenggiling adalah mamalia dari famili Manidae dan ordo monotipe Pholidota. Delapan spesies trenggiling yang masih ada saat ini telah dikenali.
Empat trenggiling Asia yang termasuk dalam genus Manis, dan empat trenggiling Afrika yang termasuk dalam genera Phataginus dan Smutsia.
Trenggiling aktif di malam hari dan hidup di lubang pohon atau liang, tergantung spesiesnya. Hewan ini disebut juga trenggiling bersisik karena makanan kesukaannya (semut dan rayap), yang ditangkap dengan menggunakan lidahnya yang panjang.
Trenggiling memiliki sisik keratin pelindung yang besar, bahannya mirip dengan kuku jari tangan dan kaki, menutupi kulitnya. Mereka adalah satu-satunya mamalia yang diketahui memiliki ciri ini.
Mereka cenderung menjadi hewan soliter, bertemu hanya untuk kawin dan menghasilkan satu hingga tiga anak, yang mereka pelihara selama sekitar dua tahun.
“Trenggiling diyakini sebagai mamalia liar (di dunia binatang) yang paling banyak diburu dan diperdagangkan di dunia,” kata peneliti Universitas Yunnan, Li Yu dan rekannya.
“Eksploitasi berlebihan yang didorong oleh meningkatnya permintaan akan daging trenggiling sebagai makanan mewah dan sisik untuk obat-obatan tradisional telah mendorong trenggiling ke ambang kepunahan.”
“Lebih dari satu juta trenggiling diburu dalam satu dekade sebelum tahun 2014.”
