Biologi Evolusi Monster, Godzila Berevolusi 30 Kali Lebih Cepat

- 17 Oktober 2023, 16:40 WIB
Ilmuwan biologi evolusi mempelajari Godzila.
Ilmuwan biologi evolusi mempelajari Godzila. /IMDB

Indonesains - Sekuel Godzila pernah menggebrak layar lebar di tanah air dan hal serupa juga terjadi di seluruh dunia. Sosoknya ditampilkan sangat kuat untuk melawan tiga monster seukuran dewa dan masa depan umat manusia dipertaruhkan.

Tapi tahukah kamu, bahwa sosok Godzila saat ini telah jauh berevolusi sejak pertama kalinya ditampilkan?

Tim ilmuwan evolusi Biologi dari Dartmouth College mengungkapkan bahwa sejak pertama kali ditampilkan tahun 1954, Godzila telah berevolusi 30 kali lebih cepat daripada organisme lain di permukaan Bumi. Rincian penelitian tersebut telah dipublikasikan di Jurnal Science secara daring.

Dijelaskan, bahwa sejak pertama kali memulai debutnya pada tahun 1954. Pada awalnya Godzila ditampilkan sebagai sosok raksasa setinggi 50 meter yang dapat menghancurkan apapun tanpa pandang bulu.

Terutama fasilitas pengujian bom hidrogen AS di Kepulauan Marshall, yang dalam film itu, telah menghancurkan ekosistem laut dalam tempat Godzilla.

Enam puluh lima tahun kemudian setelah beberapa sekuel, Godzilla kembali dan lebih besar dari sebelumnya di Godzilla: King of the Monsters pada tahun 2019. Dengan ketinggian 119,8 meter.

Para kritikus dan penggemar film fiksi ilmiah telah lama mengamati bahwa Godzilla telah menjadi lebih besar dari waktu ke waktu, karena bangunan menjadi lebih tinggi. Tapi faktanya, Godzilla telah berevolusi 30 kali lebih cepat daripada organisme lain di Bumi, menurut para ilmuwan Biologi Darmouth.

Menurut para ilmuwan, Godzilla telah berkembang sebagai respons terhadap lonjakan kecemasan kolektif umat manusia. Pengeluaran militer AS dianggap sebagai proksi dari kecemasan kolektif manusia saat ini dan menemukan korelasi yang kuat antara itu dan ukuran tubuh Godzilla antara tahun 1954 dan 2019.

Jika Godzilla adalah perwujudan dari kecemasan kita, kata peneliti, maka kecemasan kolektif kita nampak melonjak seperti itu, jauh melampaui era nuklir di tahun 1950-an.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Dartmouth College


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x