INDONESAINS- Di era kemajuan digital, seluruh aspek kehidupan mau tak mau harus ikut kemajuan jaman. Kalau tidak bisa bahaya alias gulung tikar. Salah satu contoh nyata sebuah toko buku fenomenal, GA lambat laun mengakhiri keberadaan toko-toko retaiInya, dikarenakan bergesernya minat baca masyarakat melalui smartphone, buku digital yang bisa dibeli di online shop. Bank-bank digital juga bermunculah, menawarkan berbagai kemudahan, tanpa tatap muka, tanpa harus pergi ke Bank. Fintech online alias pinjol bertebaran menggantikan fungsi kartu kredit fisik.
Uang fisikpun kini bergeser ke arah uang digital, salah satu nya uang kripto alias cryptocurrency. Banyak jenisnya, mulai Bitcoin, Etherum, Doge, dll. Semuanya memakai teknologi block chain yang ter-desentralisasi, yang diklaim tingkat keamanannya sangat tinggi dan tidak bisa diretas.
Blockchain. Bagaimana hal ini bekerja?, sesuai namanya, sistem transaksinya seperti blok rantai. Ketika seseorang akan bertransaksi, permintaan transaksi akan berubah menjadi kode (block) yang disiarkan ke seluruh jaringan komputer (node) dalam rangkaian block chain. Jaringan block chain, mengesahkan adanya blok transaksi baru dan merekam nya dalam "buku besar" block chain. Barulah dana dalam bentuk crypto sampai kepada penerima.
Itu diamankan dengan cara kriptografi, jelasnya sulit dipalsukan atau ditransaksikan dua kali. Bersifat ter-desentralisasi, tidak memerlukan otorisasi pusat (pihak ketiga seperti Bank) dan transaksi dicatat pada "buku besar" block chain. Cryptocurrency adalah hal baru yang menawarkan keuntungan untuk industri kesehatan, seperti transaksi lebih cepat dan murah, data lebih aman termasuk kerahasiaan pasien, dan transparansi transaksi.
Mengapa transaksinya lebih cepat dan murah? Banyak bank membebankan biaya transaksi yang tinggi untuk transfer uang serta waktu tunggu yang lama. Cryptocurrency merupakan alternatif yang lebih baik. Penggunaahnya menghilangkan perantara yang membebankan biaya transaksi, sehingga waktu dan biaya lebih efisien.
Keamanan data di sini sangatlah penting. Informasi pasien, rekam medis, dan informasi billing cukup sensitif, dan bocornya informasi ini berimbas konsekuensi yang parah bagi pasien dan penyedia layanan kesehatan (RS). Cryptocurrency adalah alternatif pilihan yang sangat aman untuk pengelolaan data. Setelah transaksi terekam ke dalam block chain, tidak bisa diubah atau dihapus, meninggalkan jejak informasi yang permanen. Karena ter-desentralisasi, block chain tidak dapat di hack, ini solusi aman guna mengelola data sensitif.
Transparansi penting sekali dalam industri kesehatan. Hal ini meyakinkan pasien untuk mempercayai penyedia layanan kesehatan dan membantu mereka menjaga profesionalisme dan akuntabilitas. Cryptocurrency menawarkan transparansi melalui teknologi block chain mereka. Transaksi bisa ditelusuri kembali ke sumbernya. Ini mempermudah untuk melacak dana dan memastikan pembayaran yang tepat dilakukan kepada pihak yang tepat. Oknum tidak bisa melakukan manipulasi data pasien bahkan data keuangan. Karena transaksi bersifat one-way, sekali tercatat bisa dilihat tapi tidak bisa diubah. Hal ini termasuk melibatkan penggunaan wallet crypto yang telah diverifikasi.
Kesimpulan. Cryptocurrency menawarkan banyak manfaat bagi industri kesehatan seperti Rumah Sakit atau klinik. Pembayaran yang lebih cepat dan murah, peningkatan keamanan data, kerahasiaan data pasien lebih terjaga, serta transparan. Yang paling signifikan adalah efisiensi dan efektivitas industri layanan kesehatan. Teknologi semakin berkembang, suatu saat banyak penyedia layanan kesehatan di Indonesia mengadopsi sistem cryptocurrency ke dalam layanan mereka, hal ini membuka jalan untuk masa depan yang lebih aman dan transparan.***