Ilmuwan Kembangkan Kecerdasan Buatan yang Bisa Memprediksi Kematian

- 13 Juli 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi memprediksi kematian.
Ilustrasi memprediksi kematian. /Unsplash

Indonesains - Tim ilmuwan dari University of Nottingham dikabarkan sedang mengembangkan Artificial Intelegence (AI) atau sistem kecerdasan buatan yang dapat memprediksi kematian dini. Sistem tersebut disebut-sebut sangat dapat meningkatkan sistem perawatan kesehatan di masa depan.

Para peneliti mengatakan, sistem yang tengah mereka kembangkan tersebut sangat akurat dalam memprediksi kematian dini dan kinerjanya lebih baik dari pendekatan standar saat ini yang digunakan para ahli untuk memprediksi risiko kematian akibat penyakit kronis pada populasi setengah baya yang besar.

Asisten Profesor Epidemiologi dan Ilmu Data, Dr Stephen Weng yang memimpin penelitian tersebut mengatakan perawatan kesehatan preventif adalah prioritas yang berkembang dalam memerangi penyakit serius sehingga mereka telah bekerja selama beberapa tahun untuk meningkatkan akurasi penilaian risiko kesehatan terkomputerisasi.

Baca Juga: Ilmuwan Menciptakan Giroskop Optik Terkecil di Dunia, Lebih Kecil dari Sebutir Beras

Menurutnya, sebagian besar aplikasi atau metode saat ini fokus pada satu area penyakit, padahal memprediksi kematian karena beberapa hasil penyakit yang berbeda itu sangat kompleks, terutama mengingat faktor lingkungan dan individu yang mungkin mempengaruhi mereka.

Sistem yang mereka kembangkan tersebut, katanya, mengambil langkah besar ke depan dalam bidang ini dengan mengembangkan pendekatan yang unik dan holistik untuk memprediksi risiko kematian dini seseorang dengan pembelajaran mesin.

Baca Juga: Games Perang dan Kekerasan Berdampak Terhadap Perilaku?

Sistem tersebut menggunakan komputer untuk membangun model prediksi risiko baru yang memperhitungkan berbagai macam demografi, faktor biometrik, klinis dan gaya hidup untuk masing-masing individu, bahkan konsumsi makanan berupa buah, sayuran, dan daging per hari.

Penelitian tersebut menggunakan data kesehatan dari lebih dari setengah juta orang berusia antara 40 dan 69 yang direkrut di UK Biobank antara 2006 dan 2010 dan ditindaklanjuti hingga 2016.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: University of Nottingham


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah