INDONESAINS- Ketika kita melihat fenomena gunung es yang sering dipakai untuk metafora banyak problematika di dunia, ternyata itu juga benar untuk dunia internet. Sama seperti dunia nyata kita, dunia maya atau internet memiliki sisi tersembunyi atau sisi gelap.
Aktifitas internet umum seperti browsing, media sosial, live streaming atau gaming online berjalan di "dunia atas" yang dikenal sebagai surface web. Disinilah kita bekerja dan bermain-main keseharian nya, hidup wajar dan normal. Google, YouTube, Facebook, Instagram dan aplikasi sejenis hidup di dunia Surface Web. Seseorang bisa menemukan kita, dengan kode unik perangkat kita (ponsel, tablet atau PC) yang disebut dengan IP (Internet Protocol) address bisa dikenali secara publik. Surface web memiliki kavling hanya 4% di dunia internet keseluruhan. Sisanya?
Sebenarnya apa yang tersembunyi di balik deep web dan dark web?
Deep web dan dark web adalah dua istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagian tersembunyi internet yang tidak bisa diakses oleh search engine biasa seperti Google atau Bing.
Deep web: bagian internet berisi informasi yang membutuhkan izin akses khusus, seperti data, dokumen rahasia, atau file yang disimpan di cloud (drive online). Deep web tidak selalu ilegal atau berbahaya, hanya terbatas untuk pengguna tertentu saja. Contohnya adalah akun email, media sosial, mobile banking, atau rekam medis. Dunia internet 90% nya adalah deep web.
Kamu membutuhkan browser khusus seperti Tor (The Onion Routing) atau I2P (the invisible internet project) yang dapat membuka situs dengan domain .onion atau .i2p di dunia dark web
Dark web pada awalnya dikembangkan oleh US Naval Research Lab pada 2012, sebagai dunia rahasia untuk komunikasi intelejen. Justru dalam perkembangannya menjadi wadah dunia cybercrime berkomunikasi dan melancarkan aksinya.