Penjahat Was-Was, Artificial Intelligence Bantu Polisi Basmi Kriminal

- 24 Juli 2023, 19:09 WIB
AI membantu Polisi
AI membantu Polisi /Computerizer

INDONESAINS- Kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI) tampaknya semakin diperdalam kemampuannya. Tidak hanya sebatas membantu manusia melakukan aktifitas pekerjaan online seperti menyusun makalah, menciptakan karakter virtual yang realistis, menciptakan video, dan banyak proyek lain dikerjakan AI lebih cepat dan efisien daripada tenaga manusia. Pantas saja kita khawatir, AI semakin lama akan menggeser posisi manusia dengan kemampuan otomatisasi nya dan deep learning

Tindak kriminalitas di dunia dan Indonesia juga semakin merajalela, kebanyakan kejahatan diendus melalui petugas yang menyamar, serta berbaur dengan titik-titik sensitif kejahatan (intel). Dengan semakin canggihnya teknologi yang digunakan di dunia kriminal, termasuk penggunaan jaringan Darkweb, serta transaksi elektronik yang sukar dilacak, Polri juga mulai berbenah mengadopsi banyak teknologi untuk memerangi tindak pelanggaran dan kejahatan. 

Pemanfaatan teknologi di bidang kepolisian saat ini 

Drone dipakai polisi
Drone dipakai polisi Flykit

  1. Electronic traffic law enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik menggunakan camera pengawas traffic light, direncanakan juga memakai drone. 
  2. Integrated Vehicle dan Identification System atau (IVRIS) , sistem pengenalan dan pelacakan nomor polisi kendaraan melalui camera
  3. Pelacakan CCTV dengan teknologi face recognition terhadap pelaku tindak kejahatan
  4. Pelacakan posisi penjahat menggunakan satelit dan BTS (menara) seluler memakai cara triangular. 
  5. Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) melakukan penegakan hukum terhadap kejahatan cyber, seperti computer crime dan computer-related crime.
  6. Cyber-drone 9, sistem aplikasi pengendalian dan pemblokiran penyebaran konten negatif di internet, menggantikan Trust+. Mereka bertindak sebagai virtual polisi
  7. LRAD (long range accoustic device) kendaraan
    Long range accoustic device
    Long range accoustic device Lrad
    taktis pemancar suara keras untuk membubarkan massa/ demonstran
  8. Faro Freestyle Hand Held 3D Scanner, untuk olah TKP secara 3D, menjangkau titik-titik tersembunyi yang tidak bisa terjangkau scan kamera biasa
  9. Cellebrite, alat dan software buatan Israel dipakai Polri untuk meretas/ hack ponsel (barang bukti) kriminal
  10. Mobile Automated Multi Biometric Identification System (MAMBIS), digunakan INAFIS untuk investigasi kriminal melalui pemindai sidik jari dan retina yang terkonek data kependudukan online 
  11. Tactical LDS (Lie Detector System) alias polygraph, sebuah alat test kebohongan yang terhubung ke tubuh seseorang 
  12. Smart helmet thermal, set helm "RoboCop" pemindai suhu tubuh dari jarak jauh terhadap orang lain di sekitar/ kerumunan dengan akurasi 99%. Dipakai semasa polisi mengamankan situasi pandemi COVID-19.

Dan masih banyak teknologi lain yang dipakai Polri kita. Selain memerangi cyber crime di dunia maya, beberapa peneliti bekerja keras mengembangkan algoritma kecerdasan buatan (AI) untuk mencegah kejahatan di dunia nyata, yang dikenal sebagai Predictive Policing. 

Hal ini selaras dengan keinginan pemerintah untuk mengimplementasikan program Polisi 4.0,  yaitu polisi yang bersinergi dengan dunia teknologi.  Seperti dilansir laman kemenperin.go.id, Menhan dan Kapolri sangat mendukung rencana tersebut. 

Kamera berbasis AI
Kamera berbasis AI Jason Koebler
AI Predictive Policing

Bayangkan jika CCTV ditanamkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) guna mencegah kriminalitas? Teknologi ini terdengar fiktif,  seperti di film Minority Report dan keberadaan God's eye di Fast and Furious, namun itulah masa depan kepolisian. 

Predictive policing bekerja dengan cara memprediksi kapan dan di mana tindak kejahatan bakal terjadi berikutnya (di kemudian hari). Teknologi ini memanfaatkan algoritma, neural network, dan database tindak kejahatan.

AI Predictive Policing merupakan teknologi yang menggunakan algoritma kecerdasan buatan (AI), cara kerja mereka:

  • menganalisis data tingkat penangkapan dan hukuman yang sudah pernah terjadi sebelumnya.
  • menganalisa demografi wilayah
  • menentukan risiko seseorang melakukan kejahatan di masa depan (prediksi)
  • memberikan rekomendasi penempatan kekuatan polisi di wilayah-wilayah yang berpotensi tinggi terjadinya kejahatan.

Teknologi ini bertujuan mencegah atau mengurangi kejahatan dengan cara yang lebih efisien dan efektif. 

Halaman:

Editor: Setyo Ari Cahyono

Sumber: Kemenperin Algorit.ma thesecuritydistillery.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah