Indonesains - Sebuah penelitian dari Field Museum, menemukan bahwa persediaan bir yang stabil dapat membantu sebuah kerajaan mampu bertahan lama. Kerajaan tersebut, seribu tahun yang lalu membentang di seluruh Peru, meliputi pesisir timur Amerika Serikat dari New York hingga ke Jacksonville.
Temuan tersebut berdasarkan hasil penelitian para arkeolog dari Field Museum dengan mempelajari sisa-sisa budaya Wari. Kerajaan Wari mampu bertahan selama 500 tahun, dari 600 hingga 1100 Masehi karena persediaan bir, sebelum akhirnya kemunculan Inca.
Masa tersebut adalah sebuah waktu yang lama bagi sebuah kerajaan untuk tetap utuh.
Ryan Williams, seorang kurator asosiasi dan Kepala Antropologi di Field Museum mengatakan, studi tersebut membantu kita memahami bagaimana bir memberi makan pada penciptaan organisasi politik yang kompleks.
Penelitian itu menangkap informasi tentang bagaimana bir kuno diproduksi dan apa artinya bagi masyarakat di masa lalu..
Hampir dua puluh tahun yang lalu, Williams, Nash, dan tim mereka menemukan tempat pembuatan bir Wari kuno di Cerro Baúl di pegunungan di Peru selatan.
Baca Juga: Hasil Penelitian, Ternyata Kita Bisa Mencium Dengan Lidah
Dan karena bir yang mereka buat, minuman ringan dan asam bernama chicha, hanya baik untuk sekitar seminggu setelah dibuat, itu tidak dikirim ke luar - orang harus datang ke festival di Cerro Baúl untuk meminumnya.
Festival-festival ini penting bagi masyarakat Wari, antara satu dan dua ratus elit politik lokal akan hadir, dan mereka akan minum chicha dari bejana keramik setinggi tiga kaki yang didekorasi agar terlihat seperti dewa dan pemimpin Wari.