Tanpanya, Tidak Ada Aljabar dan Algoritma Dunia

- 21 Juli 2023, 20:47 WIB
Al-Khwārizmī
Al-Khwārizmī /smpikm

INDONESIANS- Dalam kehidupan sehari-hari sadar atau tidak, kita menggunakan perhitungan alias matematika. Mengitung belanja, menabung, berdagang, berkebun, bertani, membuat bangunan, pekerjaan industri dan pekerjaan lain, melibatkan angka-angka dan perhitungan. Bisa dibayangkan kalau kita tidak mengenal angka dan berhitung? tidak ada penemuan barang-barang canggih dengan akurasi dan presisi yang tinggi. 

Menghitung memang sudah ada sejak zaman kuno (tepatnya 30.000 SM), seperti dilansir math.tamu.edu, itu adalah bentuk awal dari matematika. Menggunakan perangkat sederhana, untuk menghitung jumlah dan Itu belum bisa dianggap sains, karena masih primitif dan mendasar. 

Pencipta Aljabar 

Menurut KBBI, aljabar merupakan cabang matematika yang memanfaatkan simbol berupa tanda dan huruf dalam memberi gambaran mewakili angka-angka. Contohnya seperti a,b,c,d merupakan pengganti bilangan yang diketahui x,y,z. Ilmu hitung ini memiliki banyak sekali manfaat bagi kehidupan, terutama memudahkan kita menyelesaikan banyak masalah. 

a+b=c

x-y=z

Aljabar ditemukan oleh ilmuwan muslim berkebangsaan Persia, dialah Muhammad bin Musa al-Khwārizmī. Dilansir dari NewScientist, beliau adalah salah satu pemikir paling berpengaruh sepanjang masa. Dia merevolusi ilmu hitung dan karya-karya awal matematika, astronomi dan geografi yang menjadi kunci kemajuan seluruh dunia selama berabad-abad. 

Al khwarizmi, Bapak Aljabar dunia
Al khwarizmi, Bapak Aljabar dunia newarab
Al-Khawarizmi lahir sekitar 780 M, dalam namanya terkandung arti “penduduk asli Khwarazm”, Iran Raya (sekarang wilayah Turkmenistan dan Uzbekistan). 

Diperkirakan hidup di zaman khalifah Abbasiyah Al-Ma'mun, Al-Mu'tashim dan Al-Watsiq yang merupakan zaman keemasan sains di daerah Arab. Ini tak luput dari penerjemahan buku dan sains dalam bahasa Arab. Di zaman itu ada Bait Al-Hikmah (House of Wisdom) yang menjadi sentra penelitian, penerjemahan buku, dan juga publikasi yang dimotori para cendekiawan muslim termasuk Al Khwarizmi.

Al Khawarizmi bergabung di Bait Al-Hikmah sejak berusia 20 tahun. Beliau bekerja di Sekolah Kehormatan yang dibangun oleh Khalifah Al-Ma'mun. Beliau menulis bermacam gagasan dan menerbitkan buku sains seperti matematika, astronomi, sejarah, geografi. 

Halaman:

Editor: Setyo Ari Cahyono

Sumber: New Scientist History


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah