Dunia Binatang: Belum Punah, Lebah Terbesar di Dunia ada di Indonesia

- 21 Agustus 2023, 07:00 WIB
Lebah raksasa Wallace (Megachile pluto) adalah lebah terbesar di dunia binatang.
Lebah raksasa Wallace (Megachile pluto) adalah lebah terbesar di dunia binatang. /Universitas Sydney

Indonesains - Lebah raksasa Wallace (Megachile pluto) adalah lebah terbesar di dunia binatang, tapi lebah ini telah dianggap punah karena tidak pernah lagi ditemukan sejak tahun 1981. Tapi tim ilmuwan internasional telah menemukannya kembali di hutan hujan Indonesia.

Dengan sayap lebih dari 6 cm, lebah Wallace memang memiliki bentuk yang mencolok di dunia binatang, namun lebah tersebut telah hilang sekitar 37 tahun lamanya dan dengan penemuan tersebut dianggap sebagai 'holy grail' atau cawan suci penemuan lebah dalam beberapa dekade ini.

Lebah tersebut dinamai setelah Alfred Russel Wallace, co-penemu bersama Charles Darwin dari teori evolusi melalui seleksi alam. Wallace, ahli entomologi Inggris, menemukan lebah raksasa yang menjelajahi pulau Bacan di dunia binatang Indonesia.

Baca Juga: Dunia Binatang: Misteri 150 Tahun, Mengapa Tubuh Zebra Bergaris-Garis?

Dia menggambarkan lebah betina, yang kira-kira seukuran ibu jari manusia, sebagai "serangga besar seperti tawon hitam, dengan rahang yang sangat besar seperti kumbang rusa."

Tim peneliti diketahui memulai pencarian pada bulan Januari 2019 untuk mencari dan mendokumentasikan lebah raksasa Wallace tersebut, tim ilmuwan kemudian menemukannya di Maluku Utara, sebuah kawasan kepulauan di Indonesia dan hal itu dianggap bisa menjadi simbol konservasi di negara yang diapit dua benua tersebut.

Menurut para peneliti, penemuan tersebut membangkitkan harapan bahwa ada lebih banyak hutan di Indonesia yang masih menyimpan spesies sangat langka.

Lebah raksasa Wallace (Megachile pluto) adalah lebah terbesar di dunia
Lebah raksasa Wallace (Megachile pluto) adalah lebah terbesar di dunia Universitas Sydney

Laporan dan deskripsi penemuan tersebut telah dipublikasikan pada 22 Februari 2019 melalui laman resmi University of Sidney yang memimpin tim ilmuwan dan pelestari internasional tersebut.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Universitas Sydney


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x