Network
Indonesains - Pada tahun 2019, dunia astronomi dikejutkan dengan penemuan sebuah planet ekstrasurya yang lebih kecil dari Neptunus. Planet itu memiliki atmosfer sendiri -yang menarikan, ditemukan di Gurun Neptunus di sekitar bintangnya.
Itu adalah planet ekstrasurya pertama yang ditemukan di Gurun Neptunus dan telah menarik perhatian para astronom dan dunia astronomi.
Dr Richard West, dari Departemen Fisika di University of Warwick yang terlibat dalam penemuan tersebut mengatakan, planet itu tangguh karena berada di zona di mana planet-planet seukuran Neptunus pastilah tidak dapat bertahan.
Penemuan itu dinilai sangat luar biasa karena belum pernah terjadi. Terutama karena ini ditemukan di gurun Neptunus yang tidak biasa.
Gurun Neptunus atau gurun sub-Jovian secara luas didefinisikan sebagai wilayah yang dekat dengan bintang (periode < 2–4 hari) di mana tidak ditemukan planet ekstrasurya berukuran Neptunus.
Zona ini menerima radiasi yang kuat dari bintang, yang berarti planet-planet tidak dapat mempertahankan atmosfer gasnya: Planet-planet tersebut menguap, hanya menyisakan inti berbatu.
Penemuan tersebut merupakan hasil kolaborasi internasional para astronom dipimpin oleh Dr Richard West termasuk Profesor Peter Wheatley, Dr Daniel Bayliss dan Dr James McCormac dari Grup Astronomi dan Astrofisika di University of Warwick.
Baca Juga: Penelitian Tikus Mengungkap Dampak Penerbangan Luar Angkasa
Baca Juga: Selidik Sains Lapisan Meteorit di Bawah Es Antarktika
