Mungkinkah Identifikasi DNA Hitungan Menit Seperti di Film?

- 22 Oktober 2023, 09:45 WIB
Ilustras identifikasi DNA dalam hitungan menit.
Ilustras identifikasi DNA dalam hitungan menit. /LaCasadeGoethe / Pixabay

Indonesains - Selama ini, mungkin kita hanya melihat lihat di film fiksi ilmiah kalau identifikasi DNA benar-benar bisa dilakukan dalam hitungan menit dengan mengambil sampel darah dan di tes dengan alat khusus. Tapi kini hal itu bisa menjadi kenyataan.

Peneliti di Columbia University dan New york genome center tengah mengembangkan metode untuk mengidentifikasi orang dan sel dengan cepat dan akurat dari DNA mereka.

Teknologi ini bisa memiliki banyak aplikasi, mulai dari mengidentifikasi korban dalam bencana massal hingga menganalisa TKP. Tapi penggunaannya yang paling cepat adalah memberi tanda pada salah label atau jalur sel yang terkontaminasi pada percobaan kanker.

"Metode kami membuka cara baru untuk menggunakan teknologi ini untuk memberi manfaat bagi masyarakat," kata penulis senior studi tersebut, Yaniv Erlich, seorang profesor ilmu komputer di Columbia Engineering, anggota inti tambahan di NYGC, dan anggota Columbia's Data Science Lembaga.

"Kami sangat senang dengan potensi untuk memperbaiki otentikasi sel dalam penelitian kanker dan berpotensi mempercepat penemuan ini."

Perangkat lunak ini dirancang dengan menggunakan Minion, instrumen seukuran kartu kredit yang menarik untaian DNA melalui pori mikroskopisnya dan membaca urutan nukleotida, atau huruf DNA A, T, C, G. Perangkat ini memungkinkan para periset untuk mempelajari bakteri dan virus di lapangan langsung.

Pengujian menunjukkan bahwa metode tersebut dapat memvalidasi identitas individu setelah melakukan pengecekan silang antara 60 dan 300 varian, seperti dilaporkan para peneliti. Dan dapat menunjukan identitas penulis utama studi tersebut, Sophie Zaaijer, mantan anggota NYGC dan sekarang menjadi peneliti postdoctoral di Cornell Tech.

"Dengan menggunakan metode kami, kita hanya perlu beberapa DNA dibaca untuk menyimpulkan kecocokan seseorang dengan database," kata Zaaijer.

Peneliti mengatakan, penggunaan yang paling menjanjikan untuk alat ini mungkin sebagai alat otentikasi sel yang murah dalam penelitian eksperimental.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Columbia University


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x