INDONESAINS- Manusia bersimbiosis dengan makhluk lain seperti hewan dan tumbuhan untuk mendapatkan keuntungan masing-masing. Manusia beternak, memelihara sapi, kuda, dan juga bercocok tanam serta berkebun untuk mengembangkan peradaban saat itu. Sapi sebagai salah satu hewan ternak yang paling berjasa buat manusia.
Kehidupan sapi di tengah-tengah manusia memiliki sejarah cukup panjang, sejak jaman dahulu sapi (dan hewan sejenisnya) banyak membantu pekerjaan manusia. Contoh sederhana untuk membajak sawah, untuk kendaraan angkut orang (cikar), diternak sebagai sapi pedaging dan diperah air susunya, juga untuk sarana hiburan seperti balapan (karapan) sapi.
Ada sekitar satu miliar sapi di seluruh dunia. Angka ini sangat mengejutkan, karena jumlah populasi manusia seluruh dunia kurang lebih 8 miliar. Rasio sapi manusia 1:8, meskipun tidak menunjukkan kepemilikan, namun ini menunjukkan betapa pentingnya sapi di kehidupan manusia.
Bahkan sapi di agama Islam dihormati dan diberikan tempat khusus di Al Qur'an (Surat Al-Baqarah, yang berarti "Sapi Betina"). Pun kepercayaan yang lain mengatakan sapi dijadikan tunggangan dewa. Bani Israil yang menyimpang juga sempat menyembah patung anak sapi, di zaman nabi Musa. Ada apa dengan sapi sehingga mendapat tempat mulia di peradaban manusia?
Simbiosis Sapi dengan Manusia
Manusia menjalin simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan kedua belah pihak dengan hewan ternak, seperti sapi (Bos Taurus). Sapi mendapat kecukupan pakan, terjamin kesehatannya dengan adanya dokter hewan, mendapat perlindungan "rumah" sehingga terhindar dari pemangsa liar. Manusia mendapatkan keuntungan sapi berupa daging dan susu hasil perahan.
Dengan cara berbeda, konsumsi daging sapi adalah indikator status sosial ekonomi suatu negara. Konsumsi daging sapi China per kapita 3,6 kg pada 1978 naik menjadi 25,3 kg pada 2015, mencerminkan perbaikan ekonomi mereka yang luar biasa. Jika kita bandingkan dengan Indonesia, data BPS menunjukkan konsumsi daging perkapita kita hanya 2,31 kg. Antara dua, tidak suka atau tidak mampu membeli daging. Harga daging sapi di Indonesia juga termasuk mahal.
Nenek moyang sapi.