Ilmuwan Kanada Menyoroti Banyaknya Pribumi Yang Dipenjara

- 29 September 2023, 14:05 WIB
Ada banyak masyarakat asli atau pribumi di Kanada yang ditangkap dan ditahan.
Ada banyak masyarakat asli atau pribumi di Kanada yang ditangkap dan ditahan. /Patch

Indonesains - Sejumlah ilmuwan di Kanada menyoroti tingginya jumlah masyarakat adat atau pribumi di Kanada yang dipenjara. Para ilmuwan menyebut jumlah penahanan berlebihan pribumi di Kanada itu sebagai krisis kesehatan.

Menurut para ilmuwan, itu berkaitan dengan ada banyak tahun kehidupan yang hilang daripada kematian dini akibat penyakit jantung, cedera dan kanker.

Melansir dari EurekAlert, Dr. Davinder Singh mengatakan penarikan berlebihan penduduk asli di Kanada perlu diakui sebagai krisis kesehatan yang tidak adil dan juga secara fundamental.

Menurutnya, Orang pribumi seharusnya tidak 4 sampai 26 kali lebih besar kemungkinannya dipenjara daripada orang non-Pribumi, karena hal itu mengakibatkan lebih banyak tahun nyawa yang hilang langsung ke dalam penjara daripada kondisi kesehatan umum, seperti penyakit jantung dan kanker.

Bahkan, katanya, efek negatif kesehatan berlanjut setelah orang dilepaskan, dengan risiko kematian yang lebih tinggi daripada risiko kematian rata-rata di masyarakat.
Risiko ini sangat tinggi dalam 2 minggu pertama setelah pulang, dengan banyak kematian terjadi karena overdosis atau bunuh diri.

Lebih lanjut, jelasnya, jika kita mempertimbangkan konsekuensi kesehatan dan sosial, dari penyakit akut hingga kronis, dan efek individu ke keluarga hingga komunitas, biayanya sangat besar, baik pada level finansial dan level manusia.

Namun, kabar baiknya, kata Singh, adalah bahwa masalah ini telah dipelajari beberapa kali selama beberapa dekade, dan kita hanya perlu menindaklanjuti rekomendasi dari laporan itu."

Para penulis meminta pemerintah untuk mengatasi krisis kesehatan publik ini dengan membahas rasisme yang terdokumentasi dengan baik dalam sistem peradilan Kanada.***

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Eurekalert!


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x