Penelitian Membuktikan, Ideologi Bukan Faktor Seseorang Menjadi Teroris

- 28 November 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi teroris.
Ilustrasi teroris. /Reuters

Indonesains - Lebih dari satu dekade terakhir, di negara barat terbentuk bahwa ideologi adalah yang menjadi faktor utama seseorang terutama anak muda bergabung dengan kelompok teroris, padahal tidak ada bukti ilmiahnya selama ini.

Parahnya lagi, stigma tersebut di Indonesia mulai terbentuk, bahkan dalam banyak kesempatan Kepala Kepolisian Republik Indonesia berulang kali mempropagandakan bahwa ideologilah yang menjadi faktor utama seseorang bergabung menjadi teroris.

Akibatnya, citra tersebut mulai tumbuh subur di masyarakat Indonesia yang mulai bergerak ke arah sekularisme.

Namun ternyata kampanye anti ideologi tertentu tersebut tidak berdasar. Hasil penelitian ilmiah justru membuktikan bahwa hal tersebut tidak benar.

Penelitian ini menantang kebijakan konvensional bahwa ekstremisme keras atau ideologi bertanggung jawab terhadap munculnya terorisme.

Penelitian dilakukan oleh United Nation University (UNU) bekerja samsa dengan UNICEF, Department of Peacekeeping Operations (DPKO), pemerintah Luxemburg dan Swiss, seperti dilansir laman EurekAlert.

Penelitian tersebut menemukan fakta lain yang menjadi motivasi seseorang ikut dalam kelompok teror dan kontra terhadap stigma yang diyakini masyarakat barat dewasa ini.

Seorang pria mencari keluarganya setelah serangan teroris di Palestina.
Seorang pria mencari keluarganya setelah serangan teroris di Palestina. Reuters/Mohammed Al-Masr

Dr. Siobhan O'neil editor utama pada penelitian tersebut mengatakan penelitian tersebut mengambil contoh kasus yang terjadi dari daerah konflik di Suriah, Irak, Mali dan Nigeria. Daerah di mana ideologi disebut selama ini memainkan peran penting dalam perekrutan anggota kelompok terorisnya.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: EurekAlert!


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x