Telisik Pemikiran Proclus dan Protagoras dalam Sejarah Yunani Kuno

- 8 Oktober 2023, 19:00 WIB
Proclus adalah tokoh yang gigih melawan Kekristenan dalam sejarah Yunani kuno.
Proclus adalah tokoh yang gigih melawan Kekristenan dalam sejarah Yunani kuno. /Helenic Faith

Indonesains - Ahli-ahli filsafat dalam sejarah Yunani kuno telah meninggalkan warisan pemikiran yang mengakar kuat di pemikiran barat. Proclus dan Protagoras adalah ahli filsafat dalam sejarah Yunani kuno yang juga menjadi tolok ukur pemikiran barat bahkan hingga saat ini.

Proclus, Filsuf Menentang Kekristenan

Proclus lahir sekitar tahun 410 M di Konstantinopel dan meninggal pada tahun 485 M di Athena. Dia adalah salah satu filsuf Yunani Kuno terkemuka terakhir dan memainkan peran penting dalam menyebarkan gagasan Neoplatonik ke seluruh dunia Bizantium, Islam, dan Romawi.

Proclus melanjutkan pendidikan filosofisnya di Alexandria. Selanjutnya, ia belajar di bawah bimbingan para filsuf terkemuka, termasuk Plutarch dari Athena dan Syriaus.

Sang filsuf dengan gigih menentang agama Kristen dan dengan gigih membela paganisme. Dia bersikeras bahwa “segala sesuatu dipenuhi dengan Tuhan.”

Sebagai seorang idealis Neoplatonis, ia berpendapat bahwa pikiran merupakan inti dari realitas, dengan entitas nyata yang ada hanya sebagai penampakan.

Ia menganggap apa yang disebut “Yang Esa” sebagai realitas tertinggi, mewakili Tuhan dan Kebaikan, sehingga menyatukan kerangka etika dan teologisnya.

Selain karya filosofisnya dalam sejarah Yunani kuno, filsuf Yunani ini menjadi terkenal di Athena dan sekitarnya berkat karya-karyanya yang cakupannya luas.

Yakni, ia menulis berbagai teks non-filosofis, termasuk tentang astronomi, matematika, dan tata bahasa.

Halaman:

Editor: Ricky Jenihansen

Sumber: Greek Reporter


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x