Network
Indonesains - Sejarah Yunani kuno memiliki banyak pemikir brilian, dan salah satunya adalah Apollonius sang ahli matematika. Ia adalah seorang matematikawan, geometer dan astronom dalam sejarah Yunani kuno yang terkenal karena karyanya pada bagian kerucut.
Apollonius dari Perga (Yunani: Ἀπολλώνιος ὁ Περγαῖος) yang hidup dari 240 SM sampai 190 SM, lahir di Perga, kota Pamfilia Yunani kuno, yang sekarang disebut Murtina, Turki.
Tragisnya, kita hampir tidak mengetahui apa pun dari kehidupan pria brilian ini. Namun permasalahan matematika paling terkenal yang ia ajukan telah bertahan selama berabad-abad dalam sejarah Yunani kuno hingga berabad-abad kemudian.
Masalah matematika itu menjadi bahan ejekan bagi para peneliti hingga saat ini, ketika permasalahan tersebut akhirnya dipecahkan oleh Joseph Gergonne.
Berawal dari kontribusi Euclid dan Archimedes pada topik tersebut, ia membawa mereka hingga pada penemuan geometri analitik.
Definisinya tentang istilah elips, parabola, dan hiperbola masih banyak digunakan saat ini — terutama oleh mereka yang melakukan eksplorasi ruang angkasa.
Orbit planet yang memiliki bentuk seperti itu digunakan dalam perjalanan luar angkasa dan dalam pengiriman satelit serta wahana antariksa, karena mereka menggunakan orbit tersebut untuk mendorongnya lebih jauh ke alam semesta.
Gottfried Wilhelm Leibniz menyatakan bahwa “dia yang memahami Archimedes dan Apollonius tidak akan terlalu mengagumi pencapaian orang-orang terkemuka di kemudian hari.”
Semua matematikawan paling cemerlang dalam sejarah, termasuk Sir Isaac Newton, Leonhard Euler, Carl Friedrich Gauss, dan Rene Descartes, mengerjakan soal ini dalam satu atau lain bentuk.
